Sekar terbangun karena merasa melayang, "Turunkan aku, aku bisa jalan sendiri."
"Sudah jangan berontak nanti kamu jatuh, pegang leher ku yang erat"
"Turunkan aku, aku kan berat sayang."
"Ha . . ha . . ha . . kamu bilang berat badan kamu, mana yang berat orang badan seringan kapas begini," kata Erick.
Akhirnya Sekar diam saja, karena Erick tidak mendengarkan permintaannya untuk turun dan dia tetap melangkah menaiki tangga, Sekar malahan merasa nyaman dan dia menyandarkan kepalanya ke dada bidang milik Erick, dan Erick lanjut menuju ke kamarnya.
Erick lalu meletakkan Sekar di atas ranjang dan kemudian dia merebahkan dirinya di samping Sekar, dan mereka tidur berhadapan seperti ini membuat Sekar benar benar malu di buatnya.
"Honey . ."
Sekar yang baru saja mau menutup mata terbangun mendengar Erick memanggilnya, "Ehmm . . ada apa sayang ?"