Kehidupan rumah tangga Sekar boleh dibilang bahagia mempunyai suami yang baik, dan anak-anak yang manis, Sekar juga mengantarkan adiknya Maria menjadi orang yang sukses yang tadinya hanya seorang guru sekolah dasar biasa, sekarang sudah menjadi dosen dan mengajar di universitas ternama di Jakarta, dan suaminya Maria adalah Juna, Juna teman suaminya Sekar, karena Johannes dulu yang memperkenalkannya.
Sekarang di rumah Sekar yang tinggal hanya Sekar dan kedua anaknya Chandra dan Olivia, ke dua asisten rumah tangga dan sopir.
Sedangkan Johannes suaminya sedang pendidikan di Luar Negeri jadi pulangnya hanya kalau libur saja.
Terasa sepi sekali rumah tanpa adanya Johannes menurut Sekar, tetapi hanya sekali-sekali saja Papanya Sekar datang menengok cucunya, itupun tinggal hanya sebentar.
Seperti sudah menjadi kebiasaan Sekar, tenggelam dalam pekerjaan yang memang itu sudah disukai sejak dia masih gadis.
Beberapa tahun telah berlalu, dan anaknya Sekar yang bernama Chandra, sudah mulai masuk sekolah dasar, sekarang masuk kelas satu dan Olivia masuk sekolah Taman Kanak-kanak.
Sesudah mereka makan malam Papanya Sekar berkata, "Sekar sekarang Mama kamu sudah sembuh dari penyakitnya dan sudah tidak boleh mengajar sekolah karena takut penyakitnya kambuh lagi."
Dan kata Sekar, "Baguslah kalau mama sudah sembuh, Pa bagaimana kabarnya Banyu Sekar ketemu cuma waktu Sonya menikah selanjutnya tidak pernah ketemu lagi."
"Oh Banyu Papa lupa memberitahu kamu Banyu dapat beasiswa kuliah di Jepang."
Lalu pembicaraan berubah membicarakan Sonya dan Yoga semenjak kejadian Yoga hendak memperkosa Sekar sekarang mereka entah dimana karena mereka telah pindah rumah kontrakannya sepertinya Sonya malu dengan kelakuan suaminya.
Hari itu hujan tidak berhenti dari pagi sampai malam, dan malam itu karena terlalu lelah Sekar cepat tertidur, dalam tidurnya dia seperti bermimpi sedang dibelai seseorang, Sekar lalu terbangun ia sangat terkejut melihat Yoga sudah ada diatas tubuhnya, Yoga sedang menindih tubuh Sekar, dan dia sudah tanpa busana, dan tanpa berpikir lagi Sekar berteriak minta tolong tetapi mulutnya dibekap oleh Yoga, Sekar meronta sekuat tenaga untuk melepaskan diri, Yoga memohon dan menyatakan cintanya pada Sekar, Sekar tidak menggubris sama sekali, Sekar mengambil tongkat lalu memukul Yoga, tetapi Yoga hanya tersenyum saja, Sekar lempar apa saja yang ada dan keributan itu membangunkan seisi rumah, dan Yudi dengan inisiatifnya memanggil Pak Rukun Tetangga dan Keamanan Kompleks, kemudian mereka meringkus Yoga, dan diserahkan ke Kantor Polisi.
Suaminya Sekar Johannes baru saja sampai dirumah dan dia terkejut mendengar kejadian itu dari Yudi, para tetangga dan keamanan kompleks, dan Johannes katakan, "Pantas aku lihat kenapa rumah ku ramai penuh orang."
Lalu dia bertanya lagi sekarang dimana Sekar istriku dan keamanan bilang, "Bu Sekar sedang di Kantor Polisi membuat laporan."
Dan Johannes bertanya lagi, "Di Kantor Polisi mana istriku buat laporannya, ayo antar aku Pak."
Kemudian keamanan antar Johannes ke Kantor Polisi Sekar melihat suaminya datang langsung berlari dan memeluknya tidak ada air mata setetespun keluar dari matanya Sekar.
Sesudah selesai membuat laporan Johannes mengajak pulang Sekar, dan sesampainya di rumah Sekar melihat Sonya adiknya dengan membawa kedua anaknya yang masih kecil-kecil dia menangis sambil memeluk Sekar ia merasa malu akan perbuatan suaminya dan Sonya sudah tidak mau lagi berumah tangga dengan Yoga, dan Yoga akan di ceraikannya, karena selalu membuat malu dia dan Sekar berkata,
"Itu terserah kamu saja aku tidak ikut campur keluargamu walaupun suamimu bejat."
Yoga sudah masuk penjara dan surat cerai dari Sonya sudah ada di tangannya, dan itu yang terbaik menurut Johannes merupakan hukuman yang harus diterima oleh Yoga, Sejak saat itu Sonya sering datang kerumah Sekar sekedar silaturahmi, dan juga sering menginap, Sekar sangat kasihan pada Sonya karena mendapatkan suami yang kurang baik akhlaknya, kalau Sonya sedang menginap rumah Sekar jadi ramai karena suaminya Sekar, Johannes sudah kembali lagi ke Luar Negeri
Setelah beberapa lama Sonya menjanda pada suatu hari dia berkata pada Sekar, "Kak bagaimana menurut kakak Yoga ayahnya kedua anakku ini ingin rujuk kembali tapi aku masih berpikir takut kejadian seperti dulu lagi."
Jawab Sekar, "Itu terserah sama kamu berat dan entengnya kamu yang rasakan sendiri."
Setelah pembicaraan itu Sekar tidak mau mendengar lagi apabila Sonya membicarakan Yoga suaminya.
Dan malam itu ketika Sonya, sedang menginap di rumah Sekar, tiba-tiba telponnya berdering lalu Sekar mengatakan.
"Angkat telponmu Sonya, dan lemudian ia mengangkatnya, dan lalu ia berbicara perlahan-lahan yang Sekar dengar aku mau kembali tapi kamu harus punya pekerjaan dulu jangan enaknya saja kamu juga cari kontrakkan karena aku, dan anak-anak sekarang tinggal dengan Kak Sekar.
Dalam hati Sekar, pasti Sonya sedang bicara dengan Yoga mantan suaminya. Tidak lama kemudian telpon Sonya berbunyi lagi, dan Sonya mengatakan kalau berani kesini saja kerumah kakakku Sekar, tetapi kemudian Sonya, berteriak karena mendengar suara kereta api menabrak sesuatu dan jeritan mantan suaminya.
Sekar mendengar itu, tetapi dia tidak meresponnya karena dia sudah benci sekali dengan Yoga, yang sudah dua kali berusaha memperkosanya.
Ketika Sekar sudah tertidur kemudian ada yang mengetuk pintu kamar dan memanggilnya "Kak . . . Kak Sekar," suara Sonya dan dia terbangun, "Ada apa malam begini besok kakak harus berangkat pagi," kata Sekar.
"Ini kak aku minta tolong antar aku ke rumah sakit," ujar Sonya lalu kata Sekar,
"Memang siapa yang sakit." "Itu kakak si Yoga tertabrak kereta," kata Sonya.
Lalu kata Sekar, "Ah masa yang benar saja."
"Benar kak ini tidak bercanda tadi yang telpon orang dari rumah sakit dan saksi yang melihat Yoga tertabrak," kata Sonya.
Lalu kata Sekar, "Ya sudah ajak Yudi untuk mengantarmu dan anak-anak biar mbak Irah yang mengurusnya." Setelah itu Sonya pergi kerumah sakit bersama Yudi sopirnya Sekar.
Dan Sekar melanjutkan tidurnya kembali dan kabarnya Yoga tertabrak kereta api cepat tersebar sampai ke orang tuanya dan kedua orang tuanya datang ke Jakarta untuk membawa jenazah Yoga pulang ke daerah asalnya.
Sesudah kematian Yoga, Sekar baru ingat bahwa ia dulu pernah mengatakan kepada Yoga, bahwa pembalasan hukumannya sampai mengambil nyawanya kemudian Sekar, memberitahu Johannes suaminya, bahwa Yoga telah meninggal tertabrak kereta api sampai hancur tubuhnya dan reaksi suaminya Sekar sangat aneh dan mengatakan, "Bukannya itu perkataan kamu Ma yang jadi kenyataan kasihan sekali nasib si Yoga ya Ma.."
"Memang aku katakan itu karena aku kesal dia selalu berusaha untuk menodai aku Mas dan aku jijik kalau melihat dia tapi aku kasihan sama Sonya dan kedua anaknya yang masih kecil-kecil.