Setelah suasana canggung itu berakhir..
"La..kedepannya aku bakal berubah,aku akan lebih baik lagi, 1 kesempatan lagi La..ijinkan aku menebus semua dosaku ke kamu,aku bakal buat kamu bahagia" ucap Eddi sambil memandangi wajah wanita itu.
"Beri aku waktu,bagaimanapun,aku harus memikirkan ini kembali"jawab Ella pelan
Terlihat masih jelas di raut wajah wanita itu,dia masih sangat menginginkan Eddi,tetapi dia tidak punya tenaga lagi jika harus patah hati lagi dikemudian hari..
Eddi mengantar Ella pulang ke rumah,terlihat dia sangat berharap hati wanita itu bisa menerimanya kembali..
Eddi dan Donna memang sudah mengakhiri hubungannya,karena alasan Donna ingin fokus dengan kuliah dan kerja sampingannya sebagai model majalah dewasa..Sejujurnya,mereka putus bukan sebab Eddi ingin dengan tulus untuk memperbaiki hubungan dengan Ella.
Tak terasa hari hari berlalu,Ella dan Eddi terlihat sangat dekat,sepertinya wanita itu memutuskan untuk kembali ke pelukan Eddi.
Disuatu malam,Eddi mengajak Ella dinner di sebuah resto di kotanya,terlihat mereka berangkat mengendarai mobil Eddi dengan perasaan bahagia.
Cinta yang seperti ini yang Ella harapkan selama ini,tanpa gangguan dan kehadiran wanita lain,keluar untuk dinner bersama kekasihnya,bisa dengan leluasa memeluk pria nya,dan juga berharap dihadiahi sepucuk mawar merah.
Setelah mereka tiba di tempat tujuan,Eddi menggandeng tangan Ella sambil menuntunnya berjalan,tiba tiba matanya terarah ke seorang wanita yang duduk disebuah meja bersama seorang lelaki tua,wanita itu adalah Donna..
Eddi terlihat marah,dia melepaskan tangan Ella dan berjalan mendekati Donna..
"Don,siapa?"tanya Eddi sambil menunjuk lelaki tua itu.
"Apasih Di,kita kan udah putus" jawab Donna dengan suara sedikit keras.
Lelaki tua itu terlihat hanya diam,sepertinya dia adalah seseorang yang sangat kaya dan Donna adalah pemuas nafsunya.
"Don..kamu jadi simpanan pria tua ini?"tanya Eddi dengan suara yang semakin keras tanpa memikirkan pandangan orang di sekitarnya..
"Donna,ayoo ikut aku sekarang" Eddi berteriak sambil menarik tangan Donna..
"Apasih Di,lepasin..."Donna masih menolak untuk pergi dengan Eddi,tetapi Eddi tetap menariknya,sementara lelaki tua itu hanya terdiam menyaksikan wanita bayarannya itu di tarik paksa.
Eddi melupakan masalah Ella,sedari tadi dia tidak menyadari lagi bahwa dia kesana bersama kekasihnya,Ella hanya memandangi dari jauh,air matanya menetes,ini bagaikan mimpi,bahkan ini semua terlalu menakutkan untuk dijadikan mimpi..dia terengah engah dengan mata yang terus menerus mengeluarkan air mata tetapi tetap dia tidak bersuara..
Saat Eddi melewati tempat Ella berdiri,dia baru menyadari bahwa Ella ada disana dan menyaksikan semua perbuatannya itu.
Tetapi tetap saja Eddi tidak mengatakan apapun ke Ella,dia berlalu dari samping kekasihnya itu sambil menarik tangan mantan kekasihnya yaitu Donna..
Ella terduduk dikursi dekat dia berdiri sejak tadi,terlihat suasana restaurant itu kembali hening, "Apa yang sebenarnya sudah aku saksikan?"gumam Ella dengan lirih dan tentu saja dengan air mata yang masih mengalir..
"ini minum dulu" terdengar suara seorang pria menawarkan segelas jus ke arah Ella..
Ella tetap menunduk,dia tidak punya tenaga untuk menegapkan pundak dan kepalanya..
"minum dulu,nangis itu butuh tenaga"tambah pria itu lagi..
"sebenarnya apa salahku,kenapa dia berulang kali sanggup menghancurkan aku begini?" ucap Ella yang semakin menangis..
Pria di sampingnya tidak menjawab,dia hanya menepuk pundak Ella dan kembali menyodorkan minum,tapi terlihat Ella tidak ingin mencicipinya,dia sangat marah terhadap dirinya sendiri,mengapa dia selalu memaafkan dan menerima Eddi kembali..
"sepertinya kamu gaada tenaga lagi buat pulang sendiri,aku panggilin taksi atau aku antar saja?" tanya pria tak di kenal itu..
"yaudah aku antar saja" tambah pria itu sambil membawa Ella ke mobilnya.
Diperjalanan dalam mobil,Ella terus meneteskan air mata,dia terdiam tak mengucapkan satu katapun,tetapi matanya mampu menjelaskan seberapa hancurnya dia.
Setiba di rumah,Ella bahkan lupa mengucap terima kasih ke pria asing itu,setelah turun dari mobil,pria itu berteriak ..
"namaku Josh...Joshua...aku teman SD mu La,kamu mungkin udah lupa sama aku,tapi aku ingat kamu" ucap pria itu sambil tersenyum kecil..
Ella mendengarnya,dia membalikkan badan memandang ke dalam mobil,dia senyum terpaksa "mmm" gumamnya sambil menganggukkan kepala seakan akan dia mengingat Joshua,dan berlalu memasuki rumah..
Ditempat lain Eddi terlihat meminta penjelasan Donna..
"kenapa Don,kenapa harus dengan lelaki tua?kamu butuh duit?kamu bisa minta ke aku,apa aku pernah menolak permintaan kamu?"tanya Eddi dengan raut wajah yang sangat kecewa terhadap mantannya itu..
"Apasih Di,kenapa kalo aku sama lelaki tua,kita udah putus,terserah aku mau sama siapa" jawab Donna
"Astaga Donna,kalo kamu putus dari aku dan sekarang malah sama lelaki tua,apa kamu ga malu Don?gimana tanggapan orang ke kamu?"pria itu kembali meminta penjelasan.
"kamu ga bakal ngerti gimanapun aku ngejelasinnya Di,udah deh berhenti berlagak kayak kita masih punya hubungan,mending kamu cari Ella sekarang dan minta maaf ke dia"teriak Donna lagi.
"aku ninggalin dia disana buat kamu Don,kamu malah nyuruh aku pergi tanpa kamu berusaha menjelaskan semua ini?"Eddi berteriak ke arah Donna..
"bukan mau ku Di,tapi aku harus sama lelaki tua itu untuk melunasi hutang keluargaku,aku ga punya pilihan lain,aku sama dia bukan karena aku menyukainya,aku masih cinta kamu Di,tapi kita harus berakhir disini,nasib keluargaku ada di tangan aku" ucap Donna yang terduduk sambil menangis..
"berapa????bilang sama aku berapa hutang yang harus kamu bayar Don,aku akan bantu kamu,ok.....kita selesaiin ini sama sama"tegas Eddi..
"ini bukan hutang biasa Di,bahkan jika harus menjual rumah dan semua mobil ayahmu juga ini ga bakal lunas"..
Eddi sangat terkejut,dan juga dia masih kuliah,belum punya penghasilan sendiri untuk membantu Donna..
"aku belum bisa memahami situasimu ini,tapi kapanpun kamu butuh sandaran,cari aku Don,aku ada buat kamu" ucap Eddi sembari memeluknya..Donna hanya mengangguk,sejujurnya juga Eddi adalah lelaki yang baik untuk dia.
mereka menangis bersama,menenangkan satu sama lain,dan memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing..
Setiba di rumah,Eddi baru teringat akan Ella..dia mengambil ponselnya dan mencoba menghubunginya tetapi ponsel Ella tidak aktif..
Bahkan keesokan harinya juga Ella tidak masuk kampus.Berhari hari Eddi menelpon tetap sama tak tersambung,di datangi kerumah juga tidak ada yang membukakan pintu,bahkan pihak kampus mengatakan bahwa Ella mengambil cuti setahun..
Saat ini baru terasa hampanya dunia seorang Eddi.Kembali dia mengingat masa lalunya dengan Ella,masa masa indah mereka,masa masa Ella dengan sangat sabar menghadapinya,memberinya banyak kesempatan bahkan sekejam apapun dia ke Ella..
Dia tidak tau harus mengadu ke siapa,dan akhirnya mendatangi rumah Donna karena ingin membagi kepedihannya dengan mantannya itu.
Tapi setibanya Eddi disana,dia melihat banyak orang,ternyata hari itu tepat hari pernikahan Donna dengan laki laki tua yang bersamanya tempo hari di restaurant,nampaknya Donna telah memutuskan untuk menikah..bahkan dia tidak mengatakannya dahulu ke Eddi..
Eddi melihat Donna mantan yang paling dia sayangi dari jauh,dia menangis,kesal dengan keadaan,dia membalikkan badan karena tak ingin orang lain melihatnya menangis disana..
kembali ke dalam mobil,dia termenung meratapi pacarnya dan mantan terkasihnya telah meninggalkannya..
Dia menancap gas mobil dan berkemudi ke arah rumah Ella,dia penuh tekad untuk benar benar kembali dan menyesali semua,kembali mencintai dengan sepenuh hati,kembali memohon ke Ella untuk menerimanya lagi,untuk kesekian kalinya..
Eddi menggedor gedor rumah Ella,membunyikan bel berulang ulang,memanggil nama Ella,tapi tak ada hasil..