Chereads / kehilanganku / Chapter 5 - Abu abu...

Chapter 5 - Abu abu...

2 bulan kemudian,keadaan Eddi belum juga membaik,dia masih merasa kosong.

Dia sangat putus asa,penampilannya sangat berantakan dengan badan yang semakin kurus.

Suatu sore ketika dia mengendarai mobilnya di jalan raya,tiba tiba matanya melongo yang terarah ke sebuah mobil yang melaju di seberang di arah yang berlawanan.Ya..dia melihat Ella bersama seorang lelaki,dengan cepat dia mencari putaran dan berniat mengejar mobil itu,dia sekana tak memperdulikan pengguna jalan lain,dia membunyikan klekson mobil berharap mobil yang di naiki Ella berhenti.Dengan banyak perjuangan akhirnya dia bisa mengejarnya..

"La...Ella,berhenti La,aku mau ngomong,please La,please" Eddi memohon.

"La,kita berhenti dulu gak?" tanya Joshua

Ella tak menjawab,tapi Joshua mengetahui maksud Ella dan meminggirkan mobilnya.

Ella keluar,dan Eddi segera menemuinya..

"La,aku ga bakal nanya kamu kemana berbulan bulan tanpa kabar,aku ga bakal minta penjelasan kamu,La aku cuman mau memohon maaf,La aku kangen kamu..aku...aku sangat menyesal La,aku mau kamu kembali sama aku" ucap Eddi dengan suara parau..

Ella tidak menjawab,dia memandang Eddi dari atas hingga ke bawah,dia melihat betapa berantakannya pria itu.

Joshua hanya memantau mereka dari spion,dia tetap berada dalam mobil tanpa ikut campur.

"Ella,kamu tampar aku,kamu maki aku,aku terima La,aku sangat pantas mendapatkan semua itu,tapi ku mohon La kembali ke aku,aku sayang kamu La"kembali Eddi merengek di hadapan Ella..

"bilang berapa kali lagi aku harus memaafkan dan memberimu kesempatan,bilang ke aku sejauh mana lagi kamu bakal nyakitin aku" ucap Ella dengan wajahnya yang tanpa ekspresi..

"Aku udah sama Josh sekarang,oh iya dia Josh,Joshua,pacar aku sekarang" tambah Ella sambil menunjuk ke arah mobil.

Ella berlalu pergi,meninggalkan Eddi yang masih tidak percaya bahwa Ella sudah memiliki pacar sekarang.Dari spion mobil Ella melihat Eddi yang terduduk lemas setelah mendengarkan apa yang Dia katakan..

"Are you ok?"tanya Joshua ke Ella..

Ella seperti biasa dengan ekspresi kosongnya hanya menjawab dengan menganggukkan kepala..

Ditempat lain,terlihat Donna yang mendapatkan perlakuan buruk dari suami tuanya,mereka berdebat hanya karena Donna tidak mengurus rumah dengan baik,beberapa pukulan Donna terima tetapi dia tidak cukup kuat untuk melawan lelaki tua itu..

"Dasar sampah,kamu itu berguna dikit kenapa?????"teriak suami Donna yang kemudian berlalu pergi ke club malam untuk menyewa gadis gadis disana..

Donna hanya bisa menangis,meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan.

"Di,kamu apa kabar?"Donna menelpon Eddi dengan suaranya yang pelan.

"kamu..kenapa suara kamu gitu Don?kamu sakit?"tanya Eddi..

mereka membuat janji temu di sebuah cafe,katanya Donna membutuhkan seseorang untuk mendengar keluh kesahnya,dengan sangat senang dan kwatir,Eddi bersemangat untuk mendatangi tempat perjanjian.Dia mendekati Donna yang telah duluan tiba disana..

"Donna..muka kamu kenapa lebam?ini ulah siapa?Suami kamu?" tanya Eddi dengan ekspresi panik dan kwatir..

"aku gak mau bahas tentang ini Di,aku cuman pengen ngeliat kamu aja"jawab Donna dengan senyum terpaksa..

"kamu udah sering diginiin?"tanya Eddi lagi..

Donna hanya tersenyum mengangguk..

"Don,minta cerai,atau setidaknya lapor polisi"desak Eddi ..

"gak apa apa,aku cuman butuh didengar untuk saat ini Di,dan kamu ada disini buat aku,itu udah cukup"jawab Donna sedikit menggodan sambil tersenyum.

Eddi hanya bisa menghela nafas dan melanjutkan mencicipi minuman yang sudah Donna pesan..

Tak di sangka sangka,Ella bersama Joshua mendatangi cafe yang sama,Joshua menggenggam tangan Ella dengan erat,sepertinya Joshua memperlakukan Ella dengan sangat baik dan penuh kepedulian.

Mereka duduk di meja yang tidak terlalu jauh dari meja yang Eddi dan Donna tempati.

Eddi memandang ke arah Ella dengan tatapan yang menyedihkan,seakan dia tidak rela melihat wanita yang masih dicintainya itu sekarang ini telah bersama lelaki lain..

"kalo kamu kurang nyaman disini,kita bisa pindah ke tempat lain,atau ke cafe lain" ucap Joshua dengan sedikit tersenyum sambil mamandang Ella..

"nggk,gak apa apa,disini aja"balas Ella dengan tersenyum juga.

Karena tidk tahan menahan cemburu,Eddi mengajak Donna pulang,padahal Donna masih ingin disana,tetapi akhirnya mereka bergerak juga.

"La,bukannya mau ikut campur,tapi aku pengen tau banget,Kamu bilang kemaren Donna itu dah nikah kan?"tanya Joshua..

"Mmmm" Ella hanya tersenyum tipis mengiyakan.

"Trus.. kok mereka bisa ke cafe berdua?" tambah Joshua..

"I dont know,biarin aja lah"kata Ella dengan santai.

Keesokan paginya Eddi mendatangi rumah Ella,membunyikn bel,yang beberapa menit kemudian dibukakan oleh Ella sendiri..

"La,please..kembali bersamaku lagi..beri aku kesempatan seperti yang kamu lakukan biasanya"Eddi memohon,sambil mendekat tubuhnya ke tubu Ella..

Ella hampir saja terhanyut dengan aroma tubuh pria di depannya itu,aroma yang dulu sangat dia sukai.Ella sangat canggung,dia dengan spontan membalikkan badannya membelakangi pria itu,tapi Eddi yang memang kurang ajar dengan sigap merangkul Ella dari belakang,Eddi perlahan membalikkan badan Ella untuk menghadap ke arahnya,Ella hanya pasrah,jantungnya berdegup begitu kencang,dia gugup dan hanya menurut saja.Eddi mulai mencium Ella secara perlahan sambil menggenggam tangan Ella..

Tanpa diketahui,Joshua menyaksikannya dari balik jendela kaca,dia disana untuk mengajak Ella sarapan pagi,dia hanya terdiam,meratapi nasib yang memang hanya pelarian bagi seorang Ella.Lalu dia beranjak pergi..

"Di.please pulang,gak sepantasnya ini terjadi"Ella terlihat gugup dan sangat kaku

"La..aku tau kamu masih sayang sama aku,kamu jangan bohongi diri sendiri La" Eddi kembali memohon..

"pergi atau kamu tidak akan pernah lihat muka aku lagi??pergiiii....." teriak Ella sambil mendorong tubuh Eddi..

Ella terduduk di sofa mengingat kembali apa yang terjadi barusan.

Kemudian dia meraih ponselnya dari atas meja..

"Josh..kamu ga jadi jmpt aku?"Ella bertanya melalui telephon..

"La..sorry La aku tiba tiba ada urusan bentar,nanti aku call kamu balik ya,sorry banget La"jawab Joshua yang kemudian mengakhiri panggilan itu..

Joshua sebenarnya masih berada di sekitaran rumah Ella,duduk termenung di dalam mobil sambil mengingat apa yang telah dia saksikan tadi..Dimalam hari ketika Ella keluar bersama Joshua,Joshua terlihat tidak membahas apapun tentang apa yang dia lihat pagi tadi,dia memilih seolah dia tidak melihat apapun,mereka berdua berkeliling di area jalanan sambil menikmati jajanan disana..

Getaran handphone Ella terdengar,dia mengeceknya,ternyata itu dari Eddi,tetapi Ella tidak menjawabnya.

Getaran kembali terdengar lagi..

"Jawab aja gak apa apa,kali aja penting La"ucap Joshua

Ella melangkah beberapa meter untuk menjawab panggilan itu,dan Joshua hanya melihatnya.

"La,keluar La,aku di depan rumah kamu.."

ucap Eddi dari telephon..

"Aku lagi diluar,aku ga dirumah"Ella menjawab dengan suara pelan,dia takut jika Joshua mengetahui Eddi berkunjung ke rumahnya.

"kamu keluar sama Joshua ya?gak apa apa,aku tunggu kamu disini"tambah Eddi lagi..

Tanpa menjawab apapun,Ella mengakhiri panggilan itu,hal ini membuat Eddi mengirimkan beberapa pesan ke handphone Ella mengatakan dia akan menunggu sampai Ella pulang.Pesan pesan masuk itu membuat Joshua sedikit terganggu dan merasa kesal,tapi dia memilih untuk diam dan mengabaikan..

"Josh..gimana kalo kita balik aja,kita kesini lagi besok besok?"ucap Ella dengan sedikit senyum..

Tanpa meminta penjelasan lagi,Joshua mengiyakan permintaan itu,padahal dia tau Ella ingin menemui Eddi..

Setiba di rumah Ella,dia berpamitan ke Joshua dan mengucapkan terima kasih untuk hari ini.Seperti biasa Joshua yang sangat lembut dan baik hati membalas Ella dengan senyuman manisnya.Dan berlalu menjauh dari sana..

"Di,kamu ngapain malam malam kesini"tanya Ella ke Eddi yang sedari tadi duduk di kursi taman menunggu kepulangan Ella..

Eddi berjalan menuju arah wanita itu lalu memeluknya dengan erat,dan kali ini Ella membalas pelukan itu,sebenarnya dia juga sangat merindukan sosok Eddi selama ini tatapi dia selalu menahan diri..

Seperti sebelumnya,Joshua menyaksikannya dari kejauhan,mengehela nafas,menundukkan kepala,dan bangkit lagi untuk menancap gas berkendara dengan kecepatan tinggi ke arah yang tidak jelas..