Agnia turun dari taxi. Ia menatap bangunan di depannya, yang bertuliskan "Demon Club". Ia meneliti kembali penampilannya. Dengan cekatan ia merapikan pakaiannya. Ya, Agnia tahu kalau pakaian yang dikenakannya terlalu biasa dan tertutup. Namun, mau bagaimana lagi? Ia tidak punya model pakaian yang sesuai.
Perempuan itu memejamkan mata sejenak. Ia menarik napas dalam kemudian membuangnya perlahan-lahan. "Santai Agnia . Kau pasti bisa. Semangat!" ucapnya menyemangati dirinya sendiri.
Ia menatap sekali lagi tulisan tersebut kemudian mengangguk yakin. Meskipun cara jalannya yang terasa kikuk. Berkas-berkas lamaran kerjanya ia pegang erat-erat.
Memasuki club, ia semakin mengeratkan berkas yang dibawanya. Ini pertama kalinya perempuan itu menginjakkan kakinya di tempat ini. Tempat yang menurutnya kurang nyaman untuk dikunjungi.