Agnia kira Tiara hanya berbasa-basa soal mentraktir. Namun, rupanya wanita tersebut bersungguh-sungguh. Dalam beberapa hari, Tiara mengirimi pesan untuk makan malam di sebuah restoran.
Di sini lah Agnia berada sekarang, di area parkir restoran. Ia memandang restoran mewah tersebut.
"Aku rasa Tiara memiliki selera yang tinggi." Terlintas di kepalanya kalau uang milik Tiara pasti lah banyak hingga Ivan rela meninggalkan Rosa.
Padahal menurut Agnia, waktu itu Rosa tergolong orang mampu. Berarti Tiara golong lebih dari kata mampu lagi. Ya kira-kira begitu lah isi pikiran Agnia.
Di dalam restoran ia mengedarkan pandangan ke sekeliling tempat tersebut guna mencari keberadaan Tiara yang telah sampai lebih dulu.
Lambaian tangan Tiara mengisyaratkan agar Agnia ke sana dan segera duduk.
"Maaf telat. Apa kamu menunggu lama?"
Tiara menggeleng pelan. "Tidak." Melihat jam di pergelangan tangan. "Aku hanyaa menunggumu sekitar sepeluh menit sebelum akhirnya kamu duduk di hadapanku."
