Agnia mengikuti ke mana perginya Ivan, bukan berarti dirinya kepo, tapi hanya ingin tau saja. Siapa tau bisa ia manfaatkan.
"Pria itu tidak ada kapoknya. Padahal sudah memiliki kekasih baik dan juga setia. Ini malah masih tebar pesona sana sini. Tidak pernah bersyukur. Apa hati nuraninya tidak merasakan apa pun saat berbuat jahat atau mengkhianati seseorang? Mungkin pria itu tak punya hati nurani." Agnia bergumam pelan.
Ivan dan seorang wanita yang dibawanya masuk ke dalam restoran kembali. Sedangkan Agnia duduk tak jauh dari mereka berdua. Mencoba mencuri dengar, tapi tetap tak dapat mendengarkan apa pun.
Entah apa yang dibicarakan keduanya, yang pasti mereka memutuskan untuk pergi dari sana. Agnia dengan sigap mengikuti ke mana mobil Ivan yang tengah melaju saat ini.
Mobil yang dikendarai Ivan akhirnya berhenti di sebuah motel. Agnia mengawasi dari seberang jalan.