Hari berikutnya tampak mereka bertiga sudah sampai di kota LIMO. "Kalian akan suka tempat ini, pergilah sesuka hati jika kalian mau, banyak makanan di sini" Kata Shiroi.
"Wah, beneran banyak makanan, kakak, ayo beli" Luna tampak menarik narik tangan Shine yang terdiam bingung masih tidak percaya dengan banyak orang di kota itu.
"Tapi, di sini banyak manusianya, ini bahaya, kita bisa tertangkap karena mereka akan tahu bahwa kita adalah ras peri" Shine menatap cemas.
"Jangan khawatir, selama kalian tidak memunculkan sayap peri dan tidak membocorkan identitas kalian, mereka akan percaya, kalian hanya perlu mengatakan. "Aku adalah gadis yang manis" Mereka akan berpikir kalian adalah manusia" Kata Shiroi.
". . . Mungkin itu wajib di coba, selama kami jalan jalan, kemana kau akan pergi?" Tanya Shine.
"Aku perlu pergi sebentar" Kata Shiroi. Lalu Shine mengangguk, mereka berpisah dan rupanya Shiroi pergi kembali lagi ke hutan keluar dari kota LIMO.
"(Sebenarnya, dari tadi aku merasakan pecahan kimo yang tidak jauh dari hutan, aku ingin mampir tapi aku takut kedua peri itu dalam bahaya, jadi aku hanya mengantar mereka kemari, biarkan mereka menikmati tempat ini, aku akan ke tempat dimana pecahan kimo yang aku rasakan berada....)" Pikirnya lalu berjalan pergi dari sana.
--
Tambak Shiroi berjalan di tengah hutan itu sambil melihat ke sekitar dengan wajah yang waspada memastikan bahwa dia bisa merasakan pecahan bola Kimo yang tengah ada di sekitarnya dan saat ini Dia memutuskan untuk berhenti berjalan karena sedang meneliti apa yang dia rasakan saat ini.
"(Sepertinya rasanya memang aneh, aku merasakan ada satu pecahan Kimo dan juga suatu aroma yang sangat sungguh menyengat dari busuk, mungkin hewan atau apapun itu, tapi bukan hewan mati mungkin hewan yang menyukai bau busuk atau yang lainnya)" Pikirnya dengan serius tapi ia terdiam ketika mendengar sesuatu dari semak-semak di belakangnya, dia terdiam dengan penasaran sambil berpikir sesuatu.
"(Apa itu tadi, kenapa aku merasakan ada sesuatu yang ada di belakangku pasti semak-semak itu apakah aku mau melihatnya, Aku penasaran dan aku ingin melihatnya, tapi aku takut. Bagaimana jika ada jumpscare nantinya, ah mungkin juga hewan atau apa, aku teliti saja... Pikirnya lalu ia perlahan berjalan ke belakangnya itu dan dengan cepat membuka semaknya membuatnya terkejut karena itu adalah seorang wanita yang sedang telanjang memakai bajunya dan di sana ada danau yang sangat jernih
Wanita itu menoleh dan Shiroi juga menatap dengan Tatapan yang sangat kosong dan seketika teriakan mereka berdua sangat sangat keras sekali.
"Aaaa.....!!!!!!!"
"Astaga Maafkan aku Aku benar-benar minta maaf Aku tidak melihatmu!!!" Teriak Shiroi sambil berjalan mundur dan siapa sangka, dia langsung tersandung batu membuatnya jatuh duduk begitu saja.
"Ah, aduh?!"
Sementara wanita yang ia lihat telanjang tadi rupanya adalah seorang putri yang dikenal oleh legenda buronan ketiga yakni Rokuro sendiri, siapa lagi jika bukan Putri yang memegang kuasa dari kota Pedang, yani Putri Yuki.
"Halo, Nona... Cantik..." Wajah Yuki sangat ramah sambil mendekat ke Shiroi dan dia tadi sudah menggunakan bajunya dia mengulurkan tangan pada Shiroi yang masih jatuh duduk dengan tidak percaya.
Shiroi terdiam dengan wajah yang tak percaya sementara Yuki menunggunya menerima saluran tangannya.
"Aku benar-benar minta maaf!" Tetap Shiroi dengan menyesal tapi itu membuat wajah Yuki benar-benar bingung.
"Kenapa sampai sebegitu nya, Bukankah kamu juga wanita ini tidak apa-apa jika kamu melihatku telanjang, kita sama-sama wanita bukan..." Kata Yuki membuat Shiroi terdiam dan menggelengkan kepala dan menganggap itu benar.
"(Ah bener sekali tapi aku harus minta maaf karena datang secara tiba-tiba) Oh, ngomong-ngomong Apakah kamu seorang putri, Kamu terlihat seperti seorang putri yang memegang kekuasaan kota? Tanya Shiroi dengan semangat lalu Putri Yuki mengangguk begitu saja.
"Ya aku memang seorang putri dari kerajaan pedang baru-baru ini aku mendapatkan kabar bahwa ada suatu makhluk aneh yang menempati hutan ini yang berada di dekat Kota LIMO, orang-orang di kota LIMO hampir setiap hari menyewa prajuritku dengan harga yang sangat tinggi hanya untuk meneliti apa yang ada di dalam hutan dan membuat kecemasan semakin panjang. Dan siapa sangka para prajuritku yang disewa itu tidak pernah kembali karena mereka memang mati dalam hal itu. Jadi aku turut turun untuk memastikan bahwa Apakah hal ini memang benar atau memang menakutkan sekali"
"Kerajaan pedang, bukankah kerajaan itu adalah kerajaan yang suka berperang kenapa aku dengar menyewa prajurit?"
"Ah begini ceritanya, jadi dulu ada seorang pendatang yang bernama Ah tidak akan aku sebutkan namanya jadi dia memberitahuku bahwa Setelah dia mengikuti perang yang dilakukan pada saat semuanya krisis atau semuanya masih dalam pembelajaran Jadi mereka atau bisa disebut para prajuritku itu tidak bisa menguasai sepenuhnya apa yang mereka Taruhkan aku menyewa pendatang itu dan kami Menang telak dalam pertarungan itu, aku ingin menawarinya sebagai prajurit Di sini tetapi dia menolak dan memilih untuk menjadi pengolahan Tetapi dia bilang padaku bahwa dia menyarankan padaku untuk tidak berperang lagi karena kerajaanku sudah menang dalam menguasai suatu wilayah yang sangat besar. Jadi dia mengatakan bahwa Lebih baik aku menggunakan pembelajaran efektif dengan mengajari banyak prajurit bertarung dan begitu mereka benar-benar hebat Apakah membuat penyewaan khusus Jadi bagi luar kota yang ada di sekitar kerajaan pedang mereka yang menyewa prajuritku akan memberikan pembayaran yang setimbang dengan begitu Kerajaan pedang tetap akan terjaga keuangannya dengan memanfaatkan fisik dari seorang prajurit yang telah dilatih"
"(Wow itu cerita yang sangat panjang dan aku mengerti sepenuhnya dan aku Pastinya tahu siapa itu pendatangnya)...." Pikir Shiroi dengan sangat senang karena dia mengetahui bahwa itu adalah Rokuro, dia memang pernah berada di kerajaan pedang dan sangat mengenal Putri Yuki tapi Putri Yuki tidak tahu bahwa Rokuro adalah iblis legenda buronan ketiga.
"Bagaimana denganmu nona cantik apa yang membuatmu kemari?" Tanya Yuki pada Shiroi yang menatapnya.
"Ah begini aku hanyalah seorang pengelana dan aku tak sengaja melewati hutan ini dengan merasakan sesuatu yang bisa dirasakan Seperti yang anda katakan tadi yakni siluman yang ada di hutan ini, aku dari tadi sudah merasakan sesuatu yang sangat aneh dan rupanya Memang Benar nomornya terjadi dan aku ingin melihat Apa yang terjadi"
"Oh jadi kamu juga ingin melihat kasusnya ya boleh-boleh saja atau bisa aku tawari Kamu boleh ikut dengan kami..."
"Eh bener kah tapi kan kamu belum tahu kekuatanku Bagaimana jika kekuatanku lemah Bagaimana aku jika akan menjadi beban..." Tatap Shiroi dengan ragu
"Tidak apa-apa yang penting kau bisa melihat bukan, penasaranmu akan terbayar nantinya"
"Wah anda sangat baik sekali Putri Yuki Baiklah aku akan menerimanya dengan senang hati dan juga Apakah kamu akan pergi dengan pasukanmu juga?"
"Ya mereka sebentar lagi akan sampai, kita menunggu sambil berjalan ke tempat di mana kasus rumor itu terjadi..." Kata Putri Yuki lalu Shiroi mengangguk dan mereka mulai berjalan bersama.
Tapi tiba-tiba saja belum lama berjalan ada satu bawahan yang memakai pakaian prajurit datang dengan terburu-buru dan memanggil Putri Yuki.
"Putri Yuki!!!" Dia berlari dan langsung berlutut dengan terengah-engah membuat mereka berdua terkejut tak tahu apa yang terjadi.
"Ada apa katakanlah saja padaku apa yang terjadi dengan mereka?!" Putri Yuki menatap sangat dekat dan juga sangat panik lalu pengawal itu menjawab sesuatu bahwa.
"Putri, sebelumnya ada seorang lalat raksasa di pohon tinggi hutan, Mereka membunuh manusia dengan menerbangkannya ke langit lalu menjadikannya hingga tubuhnya hancur dan dari pengetahuan yang kita lihat itu adalah siluman yang dibicarakan, siluman yang memiliki aura tinggi mereka memang tidak pernah menampakan diri tapi selagi dilihat oleh orang maka mereka tidak akan sungkan untuk membunuhnya, cuman seperti ini memang begitu lemah tapi entah kenapa mereka bisa menjadi kuat dan memiliki akal yang sangat cerdik.." Kata pengawal itu membuat Putri Yuki dan Shiroi yang menjadi bingung.
"Siluman raksasa, mungkin itu bukan siluman tetapi jelmaan siluman, tidak mungkin ada siluman lalat bukan..." Putri Yuki nampak tidak yakin tapi Shiroi mengerti.
"Putri Yuki Sepertinya kita harus melakukan sesuatu karena jika tidak siluman lalat itu akan membunuh semua orang di sini mimpi kita juga rakyatmu" Kata Shiroi, seketika Putri juga yang mendengar itu menjadi yang terkejut.
"Apa?!!!! Tidak bisa dibiarkan Panggil pasukan kita kita akan melawan sekarang...."
Setelah pasukan siap mereka mengintai jarak jauh dan terlihat mengelilingi sarang besar mereka yang ada di atas pohon besar. Itu terlihat seperti sarang yang sangat menyedihkan, dan Di sana banyak sekali walaupun terbangan dengan ukuran yang sangat besar.
Putri Yuki yang menetap Dari jauh dan sepertinya Shiroi menjadi terdiam melihat itu. "(Aku melihat ada pecahan Kimo di sarang mereka, aku harap manusia-manusia seperti Putri Yuki tidak melihatnya dan aku bisa mengambil pecahan itu dengan diam-diam nantinya....)"
"Cepat Serang sekarang!!!!" Teriak putriku dan semuanya pasukan langsung berlari menyerang tempat itu dan ketika siluman siluman itu mengetahui keberadaan mereka para lalat itu membalas dengan membawa mereka terbang dalam menjatuhkannya ke langit mereka turun dan menangkap pasukan Putri Yuki satu persatu dan juga langsung menerbangkannya setelah itu menjatuhkannya hingga tubuh prajurit yang dilepaskan itu menjadi hancur dan darah menjadi ke mana-mana.
"Putri Yuki ini terlalu gegabah!!!" Teriak Shiroi yang dari jauh dan Putri Yuki yang mendengar itu menjadi terdiam jadi kesal dan akhirnya mengangkat pedangnya.
"Semuanya mundur!!!" Teriaknya minta semua mundur, mereka menyerah dan hal itu untungnya tidak dikejar para siluman lalat yang terbang itu membiarkan Mereka pergi mundur menjauh dari hutan yang lain. Tak ada kemenangan sama sekali karena mengetahui kekuatan siluman itu lebih besar daripada pasukan Putri Yuki.