Lalu Shiroi tersenyum manis. "Aku Shiroi" Tatap nya.
". . " Tapi gadis itu hanya terdiam menatap bawah tak menjawab, dia seperti antara takut dan tidak percaya pada Shiroi.
"Ah maaf, apa aku terlalu aneh memberi nama ku, maafkan aku" Tatap Shiroi.
". . . Katakan padaku, apa yang kamu cari di sini?" Tatap gadis itu.
Lalu Shiroi terdiam sebentar dan membalas. "Apa kamu punya pecahan Kimo?" Tatap Shiroi.
Gadis itu mengambil sesuatu dari sakunya lalu menunjukan nya pada Shiroi. Di tangan nya ada pecahan kimo membuat Shiroi terkejut.
"Kau mencari ini?"
"Ya... Ya"
"Kau ingin mengambilnya, katakan padaku kenapa kamu ingin mengambil ini?"
". . . Itu adalah tugasku, mengumpulkan pecahan kimo"
"Tapi pecahan ini sangat berguna juga untuk di sini,
"Untuk apa?"
". . . Untuk melindungi tempat ku ini"
"Kenapa peri sepertimu tinggal di sini sendiri? apa di sini tak ada desa peri?" Tanya Shiroi padanya.
"Tidak ada, desa peri ada di tempat yang jauh, aku tinggal di sini sendiri... Tidak, aku tidak tinggal sendiri, aku bersama adik ku" Kata gadis itu, dia mengatakan nya dengan wajah yang khawatir dan cemas.
"Adikmu? Lalu dimana dia sekarang?"
"Dia.... Diculik iblis yang jahat dan sudah beberapa tahun kami terpisah"
"Astaga, itu kejam, siapa yang melakukan itu? Katakan padaku" Shiroi berlutut menatap.
". . . Dia iblis yang jahat, beberapa tahun lalu, kami berdua terlahir bersama sendrian dan aku sebagai kakak, aku harus bertanggung jawab dengan pohon ini, ras kami adalah ras peri yang lahir dari pohon beringin, kekuatan kami sepenuhnya ada di rumah maupun di pohon ini buang merupakan sebagai rumah kami dan juga, kami tenang tinggal berdua hingga sampai ada yang datang, yakni iblis itu yang menculik adik ku, dia bisa masuk dan pelindung tempat ini bisa dihancurkan olehnya, menculik adik ku dan memperlakukan nya tak pantas, dia mengatakan akan menculik ku lagi nanti, tapi setelah aku mendapatkan pecahan ini aku menjadi sangat membantu, aku terlindung dan pecahan ini membantuku memperkuat sihir pelindung, jika kau mengambilnya, pelindung di sini akan hilang" Kata gadis itu.
Lalu Shiroi terdiam dan tersenyum kecil memegang pundak gadis itu membuat gadis itu terdiam. "Jangan khawatir, serahkan padaku, katakan saja padaku siapa iblis itu, aku pasti akan melawan nya dan membawa asik mu pergi, katakan saja dimana tempatnya" Kata Shiroi.
"Apa kau yakin, kau mau membantuku? Tapi iblis sepertimu... "
"Tidak perlu cemas, meskipun aku iblis, aku akan membantu dengan jiwa baik ku, aku akan melakukan yang terbaik, mengembalikan adik mu dan membunuh iblis itu, dengan begitu tempat ini terlindungi, aku juga akan membantimu memperkuat perlindungan sihir di sini tanpa pecahan itu agar aku bisa membawa pecahan itu, aku janji" Kata Shiroi. Lalu gadis itu tersenyum dan mengangguk.
Pantas saja banyak anak kecil suka pada Shiroi, dia lembut pada siapapun.
--
"Disana tempatnya?" Intip Shiroi dari semak semak. Ia ada di hutan gelap dan yang ia lihat adalah seorang monster knight, monster itu di sebut begitu karena bentuk nya seperti kesatria malam dengan bayangan gelap nya. Dia biasanya berlevel 10 pangkat c dan sekarang dhiroi menatap nya dengan tatapan serius. Ia juga menatap sebuah rantai di atas monster itu.
Rupanya monster itu merantai adik dari gadis peri tadi. Wajah nya sama itu karena adik nya.
"(Sepertinya itu memang begitu, dia memang adik dari peri manis tadi... Aku hanya harus menyerang nya)" Pikir Shiroi yang masih terdiam menyusun strategi.
"Hahaha, lihatlah dirimu yang tidak berguna, aku sudah memegang mu selama beberapa tahun lama nya dan kakak mu benar benar sama sekali tak menjemputmu, ya dia tahu.. Kalau dia menjemput mu dia juga bakal tidak bisa mengalahkan ku, pelindung sihirnya yang lemah itu bahkan bisa aku hancurkan tapi anehnya sekarang tidak bisa, itu seperti ada sesuatu yang kuat membantunya memperkuat sihir pelindung itu" Kata monster tersebut tertawa sendiri sementara asik dari gadis peri itu hanya bisa tersiksa rantai itu.
"(Ini benar benar sulit, aku tak tahu harus apa, mungkin aku akan menyerang nya saja)" Shiroi berdiri tegap dan memunculkan busurnya dengan posisi membidik, seketika ia membidik rantai yang mengikat peri kecil itu membuat monster itu terkejut. Rantai itu terlepas dan gadis kecil itu akan jatuh, untung nya Shiroi menangkap nya membuat monster itu menoleh. "Siapa kau?!"
Lalu Shiroi meletakan gadis itu di bawah dengan aman, ia menggunakan sihir pelindung untuk gadis itu yang tak sadarkan diri.
Lalu Shiroi sendiri menghadap monster itu dengan sangat dekat, ukuran nya besar dari pria besar. Itu karena dia memang monster yang tak berwujud manusia.
"Oh, jadi ini makhluk yang di kira iblis itu, padahal aku merasa terendah kan di sini, nama baik ku jadi tercemar gara gara kamu ini" Kata Shiroi.
"Apa maksud mu? Kau iblis?" Tatap monster itu.
"Yup, itu benar" Shiroi membidik dengan cepat melepas anak panah. Tapi monster itu menghindari nya dengan snyum aneh nya membuat Shiroi tersiam bingung.
"Hahah, aku tak percaya bertemu iblis ke empat dari legenda buronan pertama, Shiroi Bakeneko yang sangat cantik, dari dulu aku ingin memiliki mu dan sekarang kau berjalan kemari sendiri untuk ku" Tatap monster itu.
"Ah, maaf, tapi aku hanya suka pria baik" Kata Shiroi membuat monster itu terdiam.
Ia lalu mengeluarkan aura bayangan dan kekuatan sihir gelap nya. "Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan mu" Tambahnya, ia akan menyerang Shiroi dengan sihir gelap nya, tapi Shiroi menghindarinya dengan cepat dan terus membidik, monster itu terus menghindarinya.
"(Dia bisa menghindarinya dengan cepat?!)" Shiroi terdiam kesal. Hingga ada rantai yang tiba tiba muncul membuat nya terkejut, rantai rantai itu mengikatnya. "Ah!!" Melingkari tubuhnya dengan melingkari bagian bawah dan atas dada nya dan juga pinggang nya, lehernya dan tangan kaki nya pun juga, ia terangkat ke atas ke hadapan monster itu.
"Hm~ Lihat bagaimana tubuh seksimu menunjukan nya padaku, benar benar sesuati yang langka bisa melihat mu begini, dada milik mu begitu besar hm~" Kata monster itu dan rantai yang memegang tubuh Shiroi menjadi menekan bagian pinggir dada membuat dada Shiroi terlihat bulat.
"Ah, hentikan itu!!" Shiroi tampak sesak.
"Haha.... Ada apa huh, mau mendesah sekarang?" Monster itu semakin memojokkan nya.
". . ." Tapi, Shiroi terdiam, ia lalu tersenyum kecil. "Ouh... Kamu menangkap ku~"
"Haha, iya, aku menangkap mu, apa yang akan kau lakukan selain menyerahkan tubuhmu" Tatap Monster itu.
"Ya, tapi kamu harus pedulikan pada mereka" Kata Shiroi membuat monster itu terdiam bingung. Rupanya tiba tiba saja banyak anak panah yang berdiri melayang mengarah padanya dari belakang Shiroi. Seketika anak panah itu berjalan sendiri menyarang monster itu.
"Gkk.... Tidak!!" Monster itu terus tertembaki anak panah hingga dia benar benar hancur karena itu. Seketika ia hancur hilang menjadi kristal yang bisa di jual dari inti jiwa monster langka itu"
Shiroi turun dan terbebas dari rantai itu yang ikut menghilang, ia lalu mengambil kristal itu dan menyimpan nya. "(Akhirnya aku bisa mengalahkan nya, sekarang yang harus aku lakukan adalah mengembalikan gadis manis ini)" Shiroi berjalan mendekat ke gadis tadi yang masih terbaring tak sadarkan diri. Ia menggendong gadis itu di dada dan Shiroi terus menetap nya dengan senyum nya. "Sangat manis, jadi pengen punya momongan hehe" Ia tertawa kecil sendiri. Tapi tiba tiba ketika ia mengatakan itu tadi, di pikiran nya, ia menjadi terpikirkan oleh Yeong Woo. Pria besar yang di anggap Shiroi gangster itu.
"Ah.... (Apa yang aku pikirkan, tidak, tidak, kita juga tidak akan bertemu kembali)" Ia menggeleng cepat mencoba tidak memikirkan itu.
--
"Luna!!" Teriak gadis peri itu yang memeluk adik nya dan Shiroi yang melihat itu pun juga merasa senang.
Lalu peri itu menatap ke Shiroi dan mendekat. "Aku belum memberitahu namaku, nama ku adalah Shine" Kata gadis itu kakak dari Luna yang bernama Shine.
"Nama yang cantik" Balas Shiroi.
Lalu Shine memberikan pecahan kimo pada Shiroi. "Ini untuk mu, Terima kasih telah membantu ku, janjimu memang tertunaikan, aku telah percaya padamu, entah aku harus apa membalas pertolongan mu" Kata Shine.
Lalu Shiroi menerima dengan mengangguk. "Ya, tak apa, ini lebih dari cukup, yang penting kamu senang bersama adik mu di sini.... Oh iya, bagaimana jika kalian ikut aku saja, ke kota LIMO, Aku rencana akan kembali ke sana karena aku ingin makan cemilan lagi. (Entah kenapa rasanya aku ingin kembali lagi ke kota LIMO, Mungkin karena aku tidak bisa melepaskan pikiran ku dari Mas Hazuki dan ibunya.... Aku seharusnya kembali saja dan sambil membeli banyak makanan....Ehehe...)" Kata Shiroi.
"Kota LIMO? Apakah itu dekat dari sini?"
"Ya, itu dekat"
"Tapi, bagaimana dengan tempat kami?" Tatap Shine dengan khawatir.
". . . Yah, ini akan aman, selagi kalian tidak di sini, karena jika kalian di sini, orang yang ingin mengejar kalian akan terus menyerang kalian, jangan khawatir, aku akan memperkuat sihir perlindungan di sini, bagaimana? Percaya saja padaku" Kata Shiroi.
Lalu Shine menatap adik nya yang terdiam polos. Ia lalu mengangguk setuju. "Baiklah, sebagai kakak, aku harus membuat keputusan terbaik untuk adik ku"
"Baiklah Terima kasih, mari menjadi rekan mulai dari sekarang, kita sama sama kuat" Shiroi mengulur tangan lalu Shine menerima uluran tangan nya.
"(Mendapatkan pecahan Kimo dari tangan peri memang sangat epik... Aku akan memperbaiki perlindungan hutan ini untuk mereka tinggali kembali)"
Setelah itu mereka bersiap ikut Shiroi dan Shiroi juga menggunakan sihir pelindung untuk menambah perkuatan di tempat itu, meskipun tak akan ada penghuninya paling tidak, kekuatan pelindung nya akan kuat dari orang dan makhluk jahat lain.