"Jika saja ada seorang wanita cantik, seksi dan juga sangat manis menjadi figur dalam foto pemasaran wine" Kata pria itu dengan sangat sedih. Ia lalu melihat Shiroi yang terdiam.
Lalu ia melihat sebuah tas yang dibawa Shiroi dari tadi. "Nona cantik, apa yang kau bawa?" Tatap nya.
"Oh aku membawa boneka ini" Shiroi mengeluarkan boneka manekin yang memakai rambutnya ini.
"Begini, sebenarnya aku datang ke kota TUVA ini atau yang sekarang ini adalah untuk menemukan seseorang yang pandai menggunakan sihir mengembalikan rambutku, inilah mengapa rambutku nampak pendek" Kata Shiroi.
"Oh kasus ini, aku bisa melakukan nya, penyihir yang kau cari cari adalah aku, meskipun aku bukan penyihir tapi aku tahu sihirnya dan itu turun temurun" Kata Pria itu.
"Hah, benarkah.... Aku mohon tuan, tolonglah aku. Rambut ini sangat berharga jika aku buang begitu saja"
"Hm.... Jika dilihat sih benar juga, rambut mu sangat cantik, kualitas nya juga bagus. Aku akan membantumu, nona cantik, tapi aku punya satu syarat"
"Eh... Syarat?"
"Setelah aku mengembalikan rambutmu, bisakah kau membantuku menjadi figur pemasaran di desa sini?" Tawar pria itu dengan tawaran yang sangat bijak dalam kesempatan rambut Shiroi.
"Eh... Kenapa harus aku?"
"Karena kau cantik nona muda, sebentar lagi semua orang akan memanen anggur di sini dan kami akan melakukan ritual, anda yang harus melakukan nya. Pemotret kita akan memotret mu saat menginjak anggur dan di saat itu juga desa sini memiliki wanita yang lebih cantik. Aku mohon nona cantik, demi desa ini" Tatap Pria itu mengulur tangan membuat kesepakatan.
Awalnya Shiroi ragu, ia lalu menghela napas panjang dan menerima uluran tangan nya. "Baiklah, aku setuju"
--
"Baiklah, aku akan mulai" Kata Pria itu memegang boneka manekin sambil berdiri di belakang Shiroi yang duduk di depan nya.
Seketika muncul cahaya sihir yang perlahan lahan rambut dari manekin itu terputus dan berpindah tersambung ke rambut Shiroi. Kini rambut Shiroi kembali dan terlihat panjang.
Shiroi berdiri dan berputar dengan manis. Rambut panjang nya kini terlihat indah di kepalanya. "Haha... Ini sangat bagus, Terima kasih banyak" Ia menundukan badan.
"Baiklah, untuk kesepakatan kedua nya" Pria itu menunjukan pakaian ala khas gaun penginjak anggur.
"Eh?" Shiroi menjadi terdiam.
--
Tampak Shiroi turun menginjak anggur yang sudah dikumpulkan. Semua orang di sana juga menyaksikan termasuk pria pemimpin desa mengedipkan satu mata pada Shiroi yang menghela napas panjang pasrah.
"Nona, mohon lihat kemari" Kata seseorang di hadapan Shiroi. Tampak alat pemotretan siap memotret Shiroi.
"Berpose lah nona cantik" Teriak pria itu.
"Baiklah" Balas Shiroi. Lalu ia berpose sangat cantik dan pemotretan berhasil, di saat itu juga semua orang menjadi terpukau dengan kecantikan Shiroi. Kini Shiroi harus menginjak anggur anggur itu.
Hingga sore hari, Shiroi berhasil membuat banyak botol wine dan sekarang ia duduk dengan kelelahan
"Fuh.... Sangat lelah"
"Nona cantik, kerja bagus hari ini" Kata Pria itu mendekat memberikan secangkir wine yang di buat Shiroi.
"Mari minum bersama" Tambahnya lalu mereka menempelkan cangkir itu dan meminumnya. Seketika pria itu terkejut melihat wine nya.
"Astaga, ini benar benar sangat enak" Kata dia dengan senang.
"Tuan pemimpin, wine ini sangat enak, tekstur nya sangat sempurna" Kata semua orang yang ikut mencicipi. Shiroi pun juga berpikir sama. "(Itu benar, ini lebih enak dari wine yang aku minum pertama tadi)"
"Nona cantik kau benar benar punya sihir yang bagus" Kata Pria itu.
"Haha biasa saja, oh ya ngomong ngomong aku benar benar sangat lelah menghasilkan segitu. Bagaimana dengan wanita yang ada di desa sana, apa dia membuat banyak botol wine sebanyak itu tidak capek?" Tanya shiroi.
". . . Jika di pikir pikir itu memang benar, kenapa aku tak pernah memikirkan ini sebelumnya... Aku benar benar ragu sekarang"
"Bagaimana jika kita cek malam ini?" Shiroi berdiri.
"Itu bagus, kita harus melakukan nya diam diam" Tambah pria itu.
Hingga malam hari. Mereka menyelinap ke desa sana melihat di gudang pembuatan.
Tampak di dalam sana ada wanita yang tengah duduk santai melihat para pria pria menginjak anggur di tong yang sama membuat wine. "Ayo kalian lambat" Kata wanita itu.
Seketika Shiroi dan pria itu menjadi terkejut. Mereka kini sudah tahu bahwa wine yang dibuat oleh desa sana adalah pria bukan wanita cantik.
"Astaga, ini tidak bisa dibiarkan" Pria itu sangat marah dan langsung menampakan diri membuat Shiroi terkejut akan kegabahan nya.
"Hei... Maria!!" Teriaknya seketika wanita itu menoleh dan wajahnya menjadi terkejut.
"Kau... Kenapa kau ada di sini?!" Wanita yang disebut Maria itu menatap kesal.
"Perbuatan mu ini benar benar sungguh keterlaluan"
"Kau tidak bisa melaporkan nya, wine milikmu juga tidak akan laku"
"Akan ku tunjukan wine ku laku... "
"Oh ya, tunjukan saja, jika kau berhasil kau bisa membocorkan ini hahaha... memang nya siapa yang mau jadi figurnya!?" Tawa wanita itu benar benar sombong.
Sepertinya pria itu tak bisa menyimpan amarahnya lebih lama lagi tapi Shiroi muncul. "Itu aku, aku yang akan menjadi figurnya" Kata Shiroi seketika semua orang di sana terkejut. Pria pria itu juga sepertinya menjadi terpesona dengan Shiroi.
"Kami akan tunjukan bahwa wine kami akan melesat" Kata Shiroi. Wanita itu hanya berwajah kesal.
Hari selanjutnya rupanya benar, setelah dipasarkan, semua orang langsung membeli wine itu dan memesan pada desa sini. Alhasil semua orang yang memihak desa sana menjadi kembali ke desa sini, kembali pada pemimpin sebenarnya.
Pria pemimpin desa sini menundukan badan pada Shiroi. "Terima kasih nona cantik, kami tidak akan maju berkat kau, kini wine kami telah melesat dan harganya tinggi, Terima kasih banyak"
"Sama sama, bagaimana dengan desa sana?"
"Mereka.... Mereka sudah aku laporkan ke pihak setempat dan sekarang penjualan wine mereka menurun, sekali lagi Terima kasih. Semua orang yang memihak desa sana menjadi satu kemari, desa ini akan kembali menjadi kota TUVA"
"Bagus, oh ya, nama ku Shiroi" Kata shiroi.
"Aku.... Nua"
"Maaf ya, baru kenalan sekarang" Tatap Shiroi.
"Ini baik baik saja"
"Hei!!!" Tapi tiba tiba ada yang berteriak membuat mereka menoleh.
Rupanya wanita yang bernama Maria kemarin. "Dasar kalian!! Kenapa kalian melakukan ini padaku, padahal aku hanya ingin keuntungan yang lebih besar, kau pikir membuat wine yang begitu susah itu mudah?! Aku dulu menginjak setiap hari dan kau hanya menjual nya rata rata!!" Maria menatap kesal.
Rupanya dia datang dengan seoranh diri dan menatap kesal pada mereka berdua.
Tapi pria pemimpin yang bernama Nua itu menatap dengan senyum kecil. "Maria, kau dulu adalah wanita yang paling kami kagumi, wanita yang cantik dan kau bersedia membantu kota ini untuk menjadi kota penghasil wine yang sungguh sangat nikmat dengan fitur pemasaran seperti mu, kau sudah di bayar oleh kami sangat besar tapi kenapa kau meminta ingin membuat anggur sendiri dengan keuntungan yang bahkan hampir sama dengan gaji yang aku berikan padamu, bukankah itu sama saja" Tatap Nua membuat Maria terdiam mendengar itu.
"Yeah, itu benar" Shiroi menambah. "Kualitas nikmat yang dihasilkan Wine adalah sesuatu yang harus di banggakan, tapi jika harganya mahal melebihi penghasilan orang orang yang ingin membeli tapi tidak cukup uang maka mereka akan memiliki alkohol beer yang bahkan lebih murah dari apapun. . . Itu karena Wine sudah terkenal sejak zaman dulu sebagai minuman yang di sebut minuman para bangsawan, rasanya yang harum dan tidak beraroma aneh seperti alkohol yang lain nya" Tambah Shiroi sekali lagi.
"Tapi, aku membuat ini juga ingin menunjukan padamu bahwa dengan uang yang di hasilkan melalui harga wine yang perlahan naik, itu akan membuat kota ini menjadi maju dan aku bisa menyadarkan mu bahwa membuat keuntungan besar akan sangat berharga untuk kota ini!!"
"Maria, kualitas Wine tidak bisa di pandang dengan cara mu memakai harga pada nya, tapi bagaimana kau membuatnya hingga mengendalikan rasa yang baik, jika kau menggunakan figur wanita sebagai pemasaran tapi kenyataan nya, yang membuat nya adalah pria, itu sama saja menipu, aku tahu menjadi wanita penginjak anggur memang tidak mudah, tapi bukankah di sini banyak wanita. Desa sini memiliki banyak wanita hanya saja kau yang cocok menjadi figur pemasaran, kami akan membantu mu dan kami juga akan mengalami bekerja sama dengan kami, kita akan mengembalikan kota ini menjadi semula, dan tidak terpecah belas menjadi desa" Kata Nua yang mengulurkan tangan pada Maria yang terdiam tak percaya.
"Ba... Bagaimana bisa kau menawari ku padahal aku sudah meremehkan mu beserta semuanya"
"Aku tetap akan menghargai kerja keras mu dulu, dan kami rindu, senyuman mu yang sangat cantik pada kami, bekerja sama akan lebih menyenangkan" Balas Nua.
Lalu Maria perlahan menangis dan tak hanya menerima uluran tangan Nua, dia juga memeluk Nua sambil menangis dan berteriak memohon. "Maafkan aku! Aku benar benar minta maaf huhu!!"
"Yeah, baik, baik, aku memaafkan mu, dan kami juga" Kata Nua, lalu semua orang menatap mereka dan menjadi memaafkan Maria.
"Nona maria kamu akan kami terima dan kami akan senang jika kita kembali seperti dulu"
Shiroi yang melihat itu tentu saja juga ikut tersenyum, masalah di tempat itu sudah selesai dan kembali seperti semula.
Lalu Nua menatap ke arahnya. "Nona pendatang, terima kasih banyak sekali lagi" Tatapnya lalu Shiroi mengangguk.
"(Aku mengerti, aku juga sekaligus belar bahwa ini semua di ukur melalui rasa dan hati yang bisa menilai, bukan mata yang hanya sembarangan melihat produk yang menarik, kualitas makanan dilihat dari bagaimana cara membuat nya....)"
--
"Hm... Ini semua sudah baik, rambutku juga susah kembali normal" Gumam Shiroi sendiri sambil terus berjalan meninggalkan Desa Sini. Kelak Desa itu akan menjadi kembali menjadi Kota TUVA.