Shiroi yang mendengar itu menjadi mengerti akan hal itu. "Raja usama.... Bisa kau beritahu aku di mana tempat gelap itu, aku tahu tempat gelap itu pasti tempat untuk menjual boneka manekin dengan ilegal bukan, mereka mungkin menjualnya karena menggunakan rambut aslinya, jadi aku ingin ke sana"
"Shiroi, kau tahu orang nya yang mana? Dia yang menjadi pencukur rambut boneka malam yang selalu di bahas semua orang di sini"
"Ya aku tahu orang nya yang mana.. (Tidak salah lagi)" Shiroi teringat wanita berantakan penjual boneka itu saat ia bertemu dengan nya di kedai. Shiroi mencurigainya karena dia yang hanya menjual boneka di kota itu.
"Baiklah, aku akan memberi tahu mu di mana tempat gelap itu" Kata Raja Usama lalu Shiroi mengangguk mengerti.
Malam selanjutnya, Shiroi berjalan di sebuah pelelangan gang gelap dengan pakaian bangsawan dan masker wajah yakni penutup mata yang di buat oleh raja Usama.
"(Raja Usama memberikan ku gaun putih yang bagus, dia bilang, hanya bangsawan kelas atas yang berpakaian rapi yang selalu datang ke sana untuk membeli boneka yang di lelang dan aku harus terlihat seperti mereka agar mereka juga menganggap ku bangsawan yang hendak membeli boneka. Tapi lihat saja aku akan langsung memberontak dan menangkap orang pelelangan itu)" Shiroi sudah mulai kesal duluan, dia kesal karena masih terpikirkan rambut nya, ia benar benar tidak Terima.
Shiroi menuju kursinya di sana, ia melihat sekitar dengan penutup mata nya, itu berguna untuk menutupi identitas wajahnya. "(Semuanya memang terlihat rapi, pria maupun wanita semuanya terlihat seperti bangsawan kelas atas, dan mereka membawa boneka masing masing)" Shiroi juga mendengar sesuatu dari pria di belakang nya.
"Istriku, ayo pilih beberapa yang cantik nanti" Kata pria itu, setelah Shiroi menoleh perlahan, ia terkejut berwajah pucat karena pria tadi berbicara dengan boneka yang ada di pangkuan nya. "(Egh.... Benar benar deh, rupanya perkataan raja Usama benar)" Shiroi menjadi agak tidak enak.
Hingga pelelangan di mulai, terlihat seorang wanita berpenampilan tertutup termasuk wajahnya muncul di depan panggung sebagai pembawa acara. "Selamat datang di tempat lelang dengan kualitas lembut dan berpenampilan manis dari manekin yang akan datang, kita mulai dari yang pertama" Kata Wanita itu. Dari sana Shiroi sudah curiga. "(Suaranya, penampilan nya.... Nada bicaranya.... Aku sudah bisa menebak itu adalah wanita dari toko kedai itu, awas saja)" Shiroi masih menahan kekesalan nya di sana.
Lalu muncul dari bawah panggung, ada 5 boneka perempuan manis dengan warna rambut yang berbeda. Shiroi melihat tak ada di salah satu boneka itu yang memiliki rambut berwarna putih. "(Cih.... Mungkin di babak selanjutnya"
"Baiklah kita mulai dengan harga aslinya, siapa yang akan menawar!!" Kata wanita di depan panggung. Seketika banyak orang mengangkat papan nya.
Shiroi menjadi terkejut sendiri. "(Apa yang mereka pikirkan, boneka seperti itu saja harganya sangat mahal.... Benar benar deh.... Pemikiran mereka sebenarnya di mana sih?)" Pikir Shiroi dengan heran.
Lalu di babak kedua, muncul satu boneka yang sangat cantik. Ukuran nya lebih dewasa dari boneka kecil lain nya, dan warna rambutnya adalah putih. Sudah jelas bahwa itu milik Shiroi.
"Baiklah, ini adalah boneka terbaik di sini, warnanya sangat putih dan lembut, siapa yang akan menawar!!" Kata wanita di atas panggung itu lagi. Seketika semua orang yang ada di sana mengangkat papan nya dengan harga yang sangat tinggi. "Boneka itu kelihatan cantik"
"Ya, sangat cantik, aku ingin membelinya"
Tapi Shiroi menjadi mengepal tangan kesal dan langsung berdiri dari kursi nya. "Kau!! Aku tidak akan memaafkan mu!!!" Teriak Shiroi membuat semua orang menoleh padanya.
Ia langsung beranjak melesat menyerang wanita yang ada di atas panggung itu hingga mereka terguling berakhir dengan Shiroi yang menodongkan panah sambil menduduki tubuh wanita itu.
"Kau pencukur rambut itu!! Kau pikir ini membawa untung untuk korban yang telah kau potong rambutnya!! Aku akan membunuhmu makhluk kejam!!" Teriak Shiroi dengan nada yang sangat marah, ia lalu mengangkat anak panah yang ada di tangan nya dan langsung akan menancapkan membunuh wanita di bawahnya itu yang tak bisa apa apa.
Tapi mendadak sebuah tangan menahan tangan Shiroi yang akan menusuk orang itu.
Shiroi menoleh dengan lirikan kesalnya, rupanya raja usama. "Hentikan ini Shiroi, kau tidak bisa gegabah" Kata Raja Usama.
"Dia yang salah!!" Shiroi melepas tangan raja usama dan langsung berdiri. Wanita itu juga ikut berdiri dan melepas masker yang di pakainya, terlihat wajah dari wanita penjual toko boneka yang shiroi hampiri saat itu, rupanya benar bahwa dugaan Shiroi mencurigai wanita penjual boneka itu memang lah benar.
"Hihi rambutmu memiliki tekstur yang sangat bagus dan lembut, aku jadi tidak tahan ingin memotongnya hihi" Kata wanita itu dengan nada haus darahnya.
Hal itu membuat Shiroi berwajah pucat melihatnya karena merasa aneh pada wanita itu.
Tapi Raja Usama datang memegang bahu Shiroi dengan wajah serius. Ia lalu melihat ke semua orang di sana. "Semua orang yang ada di sini, aku benar benar minta maaf sebesar besar nya, karena kebodohan ku, kalian juga ikut dengan kebodohan ku, aku tidak cocok menjadi pemimpin yang baik karena aku belum memiliki pengalaman yang luas untuk ini, aku kurang mengamati kalian dan aku benar benar minta maaf" Kata Raja Usama dengan wahah yang kecewa. Shiroi yang mendengar itu pun juga terdiam, semua orang di sana juga ikut membisu dengan wajah sedih mereka.
"Hihi ya dia salah" Kata wanita itu yang ada di belakang Shiroi. Shiroi yang merasa kesal menjadi melirik padanya dan langsung menarik kerah wanita itu dan mendorongnya hingga jatuh. Membuat raja usama terkejut. "Shiroi, tenangkan dirimu" Tatap nya.
"Hizzzz..... Rambut yang selama ini aku rawat telah hilang begitu saja" Shiroi dengan kesal mengambil boneka manekin itu dan melirik tajam ke wanita yang terbaring di bawah karena serangan nya tadi.
"Shiroi, aku akan menghukum wanita ini, dia telah membuat semua orang di sini menjadi memiliki kebiasaan yang aneh, sebelumnya maaf kan aku" Kata Raja Usama yang seketika membungkukkan badan di depan Shiroi membuat smua orang terkejut melihatnya. "Raja yang tidak pernah melakukan itu pada siapapun sekarang terlihat melakukan itu pada wanita pendatang?" Mereka semua berwajah tak percaya.
Lalu Raja Usamamenatap boneka yang di pegang Shiroi. "Shiroi, sepertinya aku tahu tempat di mana ada orang yang memiliki sihir mengembalikan dan menyambung kembali rambut mu" Tatap nya.
"Hah beneran?!" Shiroi menjadi menatap senang.
"Ya, dia tinggal di selatan kota ini, tepatnya di kota TUVA" Tambah Raja Usama. Lalu Shiroi terdiam sebentar berpikir soal kota itu. "Hm.... Sepertinya aku pernah dengar, jika tidak salah, apakah kota itu penghasil minuman anggur dengan penginjak anggur mereka yang merupakan wanita cantik?" Tatap Shiroi.
"Itu benar sekali, kau benar benar tahu semuanya ya, mungkin kau bisa bertemu dengan orang nya, dia bernama Nua... Dan mungkin kau juga bisa memecahkan masalah yang ada di kota itu... "
"Masalah?"
"Kota itu hampir menjadi desa yang terpecah dua" Kata Raja Usama, seketika wajah Shiroi menjadi terkejut.
--
"Dia bilang jalan nya lewat sini? Tapi aku ragu jalan nya benar atau tidak, aku tidak melihat pemukiman sama sekali di sini" Gumam Shiroi sambil terus berjalan di jalanan hutan itu.
Tapi tak lama kemudian, ia sudah berakhir di jalan yang penuh dengan tanaman Ladang anggur.
"Eh... Anggur? Mereka keliahatan segar" Tatap Shiroi berhenti sejenak.
Lalu ada seorang pria dengan pakaian berladang datang. "Halo nona cantik" Sapa nya dengan ramah membuat Shiroi menoleh dan melambaikan tangan. "Oh Halo"
"Selamat datang di desa sini, apa anda pendatang?" Tatap Pria itu.
"Desa sini?" Shiroi memasang wajah bingung.
"Ya, desa ini bernama desa sini, dan yang di sana adalah desa sana" Pria itu menunjuk arah selatan.
"Apa maksud nya?" Shiroi masih bingung tapi ia menjadi teringat perkataan Usama soal desa yang terpecah.
"Oh aku mengerti, ladang ini benar benar sangat indah, apa desa sini penghasil anggur?" Tatap Shiroi.
"Ya, itu benar sekali nona, akan sangat senang jika anda berkunjung ke desa ini. Aku adalah pemimpin desa sini, jangan sungkan ke rumahku" Kata Pria itu. Lalu Shiroi mengikutinya hingga sampai di rumahnya, rumah pria itu bertepatan dengan ladang ladang yang sangat banyak di penuhi anggur.
Shiroi duduk di kursi di depan rumah pria itu yang ke dalam mengambil sesuatu. Setelah itu ia kembali lagi membawa sebotol anggur wine.
"Cobalah anggur dari desa sini nona" Ia menuangkan nya ke cangkir dan memberikan nya pada Shiroi.
Shiroi memutar aliran airnya dan meminumnya. "Waw rasanya sangat sempurna" Kata Shiroi.
"Terima kasih, anggur ini adalah buatan dari desa sini. Semua wanita di sini akan menginjak injak anggur untuk membuat ritual yang sangat bagus, setiap setahun sekali akan dilakukan.... Tapi... " Tiba tiba wajah pria itu menjadi sedih.
"Eh kenapa?" Tatap Shiroi.
"Apa kau lihat foto ini" Pria itu menunjukan segel botol itu yang terdapat foto seorang wanita yang tengah menginjak penuh anggur yang akan dijadikan perasan.
"Wah apa dia wanita yang bertugas melakukan ritualnya, dia sangat cantik" Kata Shiroi.
"Ya, tapi dia malah berpihak di desa sana"
"Hah?! Kenapa?"
". . . Sebenarnya desa ini dulunya adalah desa yang satu. Aku dan dia (Wanita itu) membangun desa ini bersama dan dia yang bertugas menjadi figur utama dalam pemasaran anggur. Tetapi suatu konflik membuat desa ini pecah, dia bilang menginjak anggur sangat melelahkan dan di tambah lagi, harga wine di sini tidak bisa dinaikan dan itu tidak sepadan. Karena itulah banyak orang lebih memihak padanya dan memecah desa menjadi dua, dia menjual wine nya sendiri dengan harga mahal" Kata Pria itu.
"Tapi jika dia ada di desa sana, kenapa kau masih menggunakan foto dia di sampul wine mu?" Tanya Shiroi.
"Mau bagaimana lagi nona, kami tak punya wanita cantik lagi"