"Hah? Dijodohkan, apa masih ada tradisi seperti itu disini?" Tanya Pras keheranan.
Ya, memang tidak ada. Tapi tidak ada yang melarang bukan? Jadi apa salahnya dicoba. Toh aku rasa tidak akan ada yang dirugikan jika mereka benar-benar dijodohkan, dan kedekatan antara kedua Keluarga ini akan semakin erat, bukan hanya sebatas pertamanan namun juga sebagai besan. Ah, membayangkannya saja aku sudah tidak sabar untuk segera menjodohkan mereka berdua.
"Gak ada, Pras. Tapi apa salahnya kita coba lakukan. Ya kan, Mas?" Meminta persetujuan dari Mas Yasa, semoga saja dia bisa setuju. Lagi pula selama ini dia tidak pernah menentang kemauanku.
"Kali ini aku tidak sependapat denganmu, Sekar. Mereka bukan anak kecil yang bisa kita arahkan sesuai kemauan kita,"