"Lo yakin dia wanita terbaik buat lo, Jo?"
"Entahlah, gue juga gak yakin, Mel. Tapi perasaan gue gak bisa bohong, kalau gue bener-bener suka sama Viola, bukan cuma suka, tapi cinta."
Sakit, itu yang ku rasakan saat ini. Kejujuran ini yang ingin ku dengar, tapi kejujuran ini pula yang bikin hatiku luka. Ku kira tak akan sesakit ini, tapi nyatanya ini lebih dari yang ku fikirikan sebelumnya.
"Terus, Gavriel tau gak kalau lo suka sama Viola?"
"Gue juga gak yakin, karena selama ini gue gak pernah mengakui soal perasaan gue sama siapa pun kecuali lo, Mel. Tapi jika dilihat dari sikap Gavriel yang begitu posesif dan sikap dia ke gue, sepertinya dia tau. Gue bodo amet, mau dia tau atau nggak. Yang jelas gue pengen terus berusaha ngedapetin Viola. Gue gak mau terus-terusan mengalah sama Gavriel, lo tau sendiri kan! Selama ini Gavriel selalu mendapatkan apa yang dia mau, sedangkan gue enggak. Tapi kali ini, gue gak akan mau ngorbanin perasaan gue lagi, gue mau terus perjuangin Viola,"
