"Kamu masih ingat kan, sama Om Pras?" Tanya Papa padaku.
Aku tidak mengerti sama sekali, apa yang Papa coba sembunyikan dariku. Hingga harus mengalihkan pembicaraannya tadi dengan Om Pras karena ada aku. Menanyakan maksud ucapan Mama saat ini, sepertinya bukanlah hal yang bagus. Apalagi disini masih ada Om Pras, biarlah nanti setelah Om Pras pergi, akan ku tanyakan pada Papa.
"Ya, tentu aku ingat, Pa."
Ku alihkan pandangan dari Papa kepada Om Pras. Aku tersenyum seraya menjulurkan tanganku untuk bersalaman dengannya.
"Om apa kabar?" Tanyaku sesopan mungkin.
"Baik, kamu sendiri bagaimana, Jo?"
"Baik, Om."
Tatapan Om Pras padaku tampak canggung, mungkin karena pertanyaan yang sedikit menyinggungku tadi.
"Ayo duduk, Pras. Saking asiknya Gavriel mengingatmu, jadi lupa diri hingga harus berdiri begitu lama tadi,"