"Ya, pokoknya gak suka aja. Kamu tau kan, organisasi begitu cuma terfokus sama orasi doang, niat nyampein pendapat malah dengan cara urak-urakan, kan gak bagus buat kamu, Vio."
Astaga, sejak tadi Gavriel tetap saja ngotot untuk membuatku membatalkan niat mendaftar sebagai anggota PRESMA. Aneh saja dengan sikap Gavriel kali ini, kenapa dia sampai memiliki pemikiran seperti itu. Aku berminat untuk mendaftarkan diri di PRESMA, karena menurutku organisasi ini tingkatannya paling tinggi di kampus. Aku merasa tertantang jika bisa bergabung dengan organisasi ini.
"Kamu salah, Gavriel. Organisasi yang sering menyampaikan orasi itu, bukan PRESMA. Tapi PMII, lagi pula ya, dalam orasi itu bukan hanya terdiri dari satu organisasi saja kok. Banyak anggota organisasi lain yang ikut andil di dalamnya jika memang mau, semua itu tergantung dari kemauan diri sendiri, bukan karena organisasinya."