"Cukup, Ma. Jangan berdebat lagi. Papa tidak suka jika harus mendengar ada perselisihan di rumah ini."
Belum sempat Mama melanjutkan ucapannya tadi, Papa sudah terlebih dahulu memotongnya. Tapi kenapa Mama bilang Gavriel yang akan meneruskan perusahaan Papa? Apa mungkin Mama tidak memiliki niatan sama sekali untuk membiarkan aku menjadi penerus perusahaan Papa pula? Tapi kenapa?
Mama diam dan tidak lagi melanjutkan ucapannya. Jujur aku sangat kecewa mendengar ucapan Mama tadi, seperti anak yang tidak di anggap sama sekali olehnya. Yang dia fikirkan hanya Gavriel, tidak denganku. Apa sebenarnya salahku pada Mama, hingga ia selalu saja membeda-bedakan antara aku dan Gavriel.
Meski demikian aku tidak bisa membenci Gavriel, karena selama ini dia selalu bersikap baik padaku. Tak pernah sekali pun ia meniru sikap Mama yang begitu keterlaluan padaku, bahkan terkadang dia selalu menjadi tameng bagiku saat Mama menyalahkan aku dengan beberapa hal yang tidak ku sengaja.