Sebagai seorang Ayah aku merasa gagal membantu anakku. Aku tetap curiga pada beberapa rivalku dulu baik semasa sekolah atau di dunia bisnis. Dulu aku adalah orang yang sangat berambisi dalam segala hal, baik itu pada uang, cinta dan tahta. Namun di balik sifatku yang demikian, aku tetap ramah pada sesama. Karena aku tidak ingin membangun relasi yang buruk dengan setiap orang, baik itu orang yang menjadi rivalku atau bahkan orang yang diam-diam membenciku. Semua ku perlakukan sama tanpa membeda-bedakan, toh almarhum Ayahku selalu mengajarkan aku untuk tetap menjadi orang yang baik bagaimana pun keadaannya, meski dengan musuh sekali pun. Bersaing boleh, tapi jangan sampai menyakiti orang lain. Itu yang selalu tertanam dalam benakku, dan aku tidak pernah mengabaikan ajaran yang Ayah berikan padaku sampai saat ini.