Biarlah ia berfikir aku tega atau apa. Tapi yang jelas, aku tetap tidak akan mau menjual butikku. Apa pun alasannya, sudah cukup bagiku memaklumi semua keadaan yang terjadi selama ini. Kali ini aku juga harus berfikir, bagaimana caranya butikku bisa terus berkembang dan memiliki banyak pelanggan. Agar Gavriel tetap bisa hidup dengan baik jika seandainya keadaan perusahaan mas Yasa semakin mengalami penurunan seperti sekarang ini.
"Aku tau itu, Sekar. Tapi pada siapa aku mengeluh dan meminta uang dengan jumlah yang tidak sedikit itu, kamu ini istriku. Sudah sewajarnya aku meminta bantuanmu, toh seperti yang ku katakan tadi, aku akan menggantinya setelah keadaan perusahaan di Bekasi membaik, dan semua hutang lunas terlebih dahulu." Ujarnya lagi.