Sejak saat itu Jonathan terbuang dan hanya di asuh oleh babysiter. Sungguh malang nasib anak itu, tapi aku berjanji semua hal itu akan ku balas nanti saat waktunya sudah tiba. Keluarga mereka akan secara perlahan hancur dan tidak akan memiliki harta sepeserpun.
"Jonathan juga kangen sama Papa!" Sambung anakku pada Abiyasa. Dia berhambur ke pelukan Abiyasa.
"Iya, Papa juga kangen sama kalian berdua. Kalian gak nakal kan! Selama Papa pergi ke luar kota?" Tanyanya yang di tanggapi dengan gelengan oleh kedua anak itu.
'Oh, jadi dia pergi ke luar kota. Apa mungkin untuk mengurus perusahaan yang sahamnya sedang anjlok dan separuhnya sudah dimiliki oleh Ayah itu?' batinku dalam hati.
Ini hanya permulaan saja. Sebentar lagi semua aset yang dimiliki oleh keluarga Abiyasa akan berpindah tangan padaku, begitu pula milik Adilaga. Tunggu saja tanggal mainnya, saat waktunya tiba nanti mereka semua akan merengek seperti bayi karena tidak memiliki apa-apa.