Bahkan tidak jarang, mereka secara terang-terangan menampakkan sifat tidak sukanya pada Jonathan.
Aku menerima uluran tangan Cakra dengan spontan, " Baik Pak Cakra. Kebetulan sekali ya, kita bertemu disini. Pasti ada hal yang penting sehingga Bapak dan Istri berkunjung ke rumah Yasa!" Ujarku menebak-nebak kedatangan mereka kesini.
"Iya, Pak Aga. Saya dan Istri memang ada perlu pada Sekar dan Yasa. Tapi sudah selesai kami bicarakan kok,"
Apa mungkin Cakra menyampaikan tentang acara keluarga yang dimaksud Jhonathan tadi? Jika memang demikian, apakah mereka juga memaksa Sekar dan Yasa untuk menghadiri acara itu? Lebih baik, aku tidak perlu mengurusi yang bukan menjadi urusanku. Aku tidak ingin bersikap lancang dengan ikut campur apa yang mereka bicarakan dengan Sekar dan Yasa.
Yang perlu ku tanyakan saat ini adalah mengapa Sekar dan Yasa lebih memilih menitipkan Jonathan pada guru pendampingnya, dari pada menemaninya saat olimpiade nanti.