"Ini, Pak. Jangan lama-lama ya! Soalnya, saya akan ditegur oleh atasan nanti, jika membiarkan pintu Mall terbuka dimalam hari."
"Baik, Pak. Terimakasih."
Mas Yasa secepat mungkin menuju Mall, karena satpam tadi telah berpesan untuk tidak lama-lama. Aku sampai kewalahan mengimbangi langkahku dengan mas Yasa. Ku arahkan cahaya senter kedalam Mall, tampak menyeramkan sekali tempat ini. Aku memegang lengan mas Yasa dengan kuat, karena sejujurnya sangat takut, apalagi Mall ini begitu besar.
Sesampainya ditempat makan tadi, tak ku temui siapapun disana, aku memang sudah yakin bahwa percuma saja kembali ke Mall. Pasti Jonathan tak akan ada disana, bisa saja dia keluar dan mencari kami. Mas Yasa mengajakku menuju toilet untuk memastikan, apakah Jo ada disana atau tidak?