Senyum Pak Agas sangat lebar saat kutanyakan reaksi Jonathan setelah tahu bahwa semua aset telah dialihkan atas namaku.
"Jonathan menuduhku bersekutu dengan Yasa telah menipunya. Dia menyebut papamu telah melakukan wanprestasi dengan menyalahi perjanjian yang telah dilakukan. Dia marah-marah dan bilang akan menuntutku dan papamu." Pak Agas mengusap bulir bening di sudut mata karena tertawa keras.
Aku ikut tertawa mendengar kebodohan Jonathan. "Padahal itu bukan salah papa, kan?" tanyaku
"Tentu saja bukan. Salah Jonathan sendiri yang tidak membaca isi perjanjian itu dengan teliti. Dia terburu napsu untuk segera menjadi CEO sebagai hadiah yang dijanjikan papamu jika dia mau melepaskan Viola." Pak Agas terkekeh.