"Cukup, Kak. Jangan pengaruhi Tita dengan tindakan Kakak yang hanya akan merusak pemikirannya. Dia masih kecil dan belum mengerti apa-apa, jadi tidak harusnya Kakak memberitahu dia apa pun tentang kita." Tegasku padaku Kak Jo.
Aku semakin lelah atas sikapnya, dia terus-terusan mendekati Tita dengan tujuan memberitahu bahwa Tita adalah anak kandungnya, bukannya ingin memisahkan ikatan darah antara dia dan Tita, dan bukan juga ingin merahasiakan apa yang harusnya Tita tau. Tapi ada waktunya masing-masing, Tita masih kecil dan usianya masih sangat dini untuk tau hal yang tidak seharusnya ia tau.
Bila Tita sudah dewasa, tidak mungkin aku akan terus merahasiakannya. Karena aku bukan orang yang egois, namun ada kalanya aku mencegah sesuatu yang tidak boleh ia dengan dan yang boleh ia dengar.
Dan lagi, Tita hadir dari sebuah kesalahan. Aku sebagai ibunya tidak ingin mengotori pikirannya dengan hal itu. Jadi biarlah dulu seperti ini.