Berulang kali ku hubungi nomor Viola, namun tetap saja tidak ada balasan apa pun. Bagaimana aku tidak kalut dengan keadaan ini, besok sidang skripsiku akan dilaksanakan di kampus. Semangat yang biasanya ku dapat dari Viola malah sirnah dan dia juga menghilang tanpa kabar padaku.
Salahku memang sulit dimaafkan, aku sudah membuat keputusan yang tidak tepat dan salahku yang telat mengetahui kalau Viola saat ini tengah mengandung buah cinta kami. Aku sendiri tidak pernah menyangka bahwa kejadian saat di Desa Kembang Asih akan berakibat fatal dan membuat Viola hamil.