"Vio, kamu ngapain sih pakek hubungin dia segala. Kamu gak percaya kalau aku bisa nganter kamu tepat waktu?" Seru Gavriel padaku.
Wajar jika dia marah, sebab ini memang salahku. Namun aku juga tak bermaksud begitu, aku juga tidak tau jika kejadiannya akan seperti ini. Sebab aku mengira kalau ban mobil yang bocor tak akan segera teratasi karena orang bengkel yang dihubungi Gavriel tak kunjung datang.
"Bukan begitu, Riel. Aku juga gak tau kalau Ban mobil kamu akan cepat selesai diperbaiki, habisnya orang bengkel tadi itu tak kunjung datang. Jadi ya, saat Kak Jo menawari untuk menjemput ku iyakan saja. Aku hanya tak mau telat sampai di kampus dan malah tertinggal."
"Sudah berapa kali aku bilang, dia ini cuma mau modusin kamu, Vio. Jangan mudah percaya,"
Loh, kenapa malah sampai pada hal itu. Aku jadi bingung arah pembicaraan Gavriel ini, jujur aku tak suka di marahi begini hanya karena hal sepela. Ku akui memang salah tapi aku juga punya alasan tersendiri untuk melakukannya.