Kakek Lu melihat cucunya yang paling bangga di depannya, tapi sekarang malah melawan dirinya sendiri. Amarah itu sama sekali tidak bisa ditahan. Dia bertanya sekali lagi, "... Kamu benar-benar tidak mendengarkan kata-kataku demi wanita ini?"
Lu Qingye menjawab, "... Aku bisa mendengarkan yang lain, kecuali ini. "
"Oke! Bagus! Kakek Lu berteriak kepada kepala pelayan, "... Kepala pelayan, ambilkan cambukku. "
Mendengar cambuk itu, alis Zi Yi berkerut. "... Kamu mau memukul A Hua?"
Lu Zhiheng segera berteriak keras, "... Masalah keluarga Lu, kamu tidak pantas ditanya oleh orang luar. "
Ziyi menoleh dan meliriknya dengan tatapan dingin.
Sudut bibir Lu Zhiheng terangkat membentuk lengkungan cibiran.
Tangan Zi Yi sedikit gatal. Ketika dia ingin bergerak, tangannya dipegang oleh sebuah tangan besar.
Lu Qingye berbisik kepada Zi Yi, "... Xiao Yi, jangan bicara. "
Ziyi meliriknya dengan tidak puas.
Tapi dia tetap menutup mulutnya.