Awan gelap mengepul di atas langit, di hamparan rumput yang luas nan indah terlihat seorang pria paruh baya yang dikepung oleh beberapa orang lainnya.
Masing-masing dari mereka membawa senjata berupa pedang, tombak, dan bahkan alat musik.
"Senior Ning, menyerahlah dan serahkan peta warisan leluhur bumi kepada kami...jika kau tidak menurut maka kami tidak akan segan-segan membunuhmu!"
"Ning Huang, jangan kira karena kau berasal dari Sekte Daun Giok maka kami tak berani membunuhmu."
Belasan orang itu membujuk pria paruh baya di depannya, meskipun jumlah mereka lebih banyak tapi mereka tau hanya beberapa dari mereka yang bisa selamat kalau pertarungan benar-benar terjadi.
Ning Huang merupakan nama dari pria paruh baya itu, dia merupakan salah satu tetua dari Sekte daun giok yang merupakan salah satu dari sekte tingkat menengah di Benua Daratan Timur.
Kondisi Ning Huang tak terlihat baik, banyak darah segar mengucur dari luka-luka ditubuhnya, tapi meskipun begitu aura yang dikeluarkannya masih cukup untuk membuat orang-orang di depannya itu ketakutan.
Dia menarik panjang lalu memejamkan matanya, seketika banyak kenangan yang terlintas di pikirannya.
Tidak ada orang yang berani bergerak meskipun melihat pertahanan pria sepuh itu terbuka lebar.
Saat ia Ning Huang membuka matanya kembali, rintik-rintik air hujan jatuh dari langit diiringi dengan angin kencang.
Dia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi lalu pedang itu mengeluarkan cahaya terang.
"Meskipun aku mati hari ini, tak akan kubiarkan peta dari warisan leluhur bumi jatuh ke tangan orang-orang seperti kalian" Ning Huang menarik nafas panjang sambil menghunuskan pedangnya ke musuh-musuh nya.
Jika saja dia dalam keadaan prima saat ini maka ia tak akan kesusahan melawan belasan orang di depannya itu, setidaknya sebelum mati dia berniat memberi perlawanan.
Orang-orang itu juga ikut mempersiapkan diri, melawan ahli seperti Ning Huang merupakan tindakan bunuh diri, tapi karena dirinya sudah bertarung dengan ratusan orang sebelum sampai di tempat ini maka kekuatannya sudah berkurang drastis.
Ning Huang melesat ke arah sekelompok orang itu dengan pedang yang ia pegang erat-erat di tangannya.
"Buat formasi pertahanan!" Teriak salah satu orang yang mengejar Ning Huang, belasan orang lainnya sontak panik dan langsung mengerahkan kekuatan mereka untuk membuat sebuah dinding tipis berwarna biru.
Ning Huang tidak terlihat terganggu sama sekali, dia malah mempercepat kecepatannya dan ketika pedangnya hendak menebas formasi pelindung itu...
Jderr...
Petir menyambar dari langit, mengenai Ning Huang dan orang-orang yang mengejarnya.
Mereka semua terkapar di tanah, tidak ada yang aneh sampai terlihat seorang pemuda tampan berpakaian aneh yang ikut terbaring bersama mereka juga.
Beberapa waktu berlalu, pemuda itu perlahan membuka matanya.
Dia menatap ke sekitar dengan kebingungan, dia mencoba mengingat-ingat apa yang menyebabkan dirinya sampai di tempat asing ini.
Namanya adalah Xing Tian, dia merupakan seorang mahasiswa jurusan ilmu teknologi semester 1.
"Seingatku tadi aku sedang bermain game di kamarku, kenapa sekarang malah ada di luar?" Xing Tian bertanya kepada dirinya sendiri dengan penuh keraguan, dia bisa mengingat dengan jelas tadi dia sedang bermain sebuah game fantasi timur bernama Journey To Immortal.
Dia sekali lagi melihat ke sekelilingnya dengan teliti, kali ini dia mendapati dirinya duduk di atas tubuh seorang pria yang gosong.
Xing Tian kaget sampai melompat, dia mundur beberapa langkah dari tempatnya tadi.
Sekarang dihadapannya terdapat begitu banyak tubuh manusia yang mengeluarkan baru gosong, mereka semua jatuh terkapar di atas tanah.
Pemuda baik-baik seperti Xing Tian tentu saja begitu terkejut melihat pemandangan di depannya, dia mengecek kondisi orang yang terkapar di tanah satu-persatu.
Ekspresi wajahnya semakin memburuk sering dengan bertambahnya jumlah orang yang ia cek keadaannya, dia terhenti di seorang pria paruh baya.
Xing Tian menjauh dari lokasi itu lalu duduk untuk menenangkan dirinya, dia mencoba menampar dirinya sendiri tapi tak menghasilkan apa-apa.
"Ini bukan mimpi" Gumam Xing Tian dengan lemah, dia berharap kalau semua ini hanyalah mimpi dan kembali menjalani hidup normalnya.
Xing Tian berakhir dengan terduduk lemas sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, dia sesekali bergumam sendiri seperti orang gila.
Tapi kegilaannya itu berhenti ketika dia mendengar sebuah suara aneh, dia menoleh ke arah suara dan mendapati sebuah panel kecil mengambang di depannya.
[ Martial System ]
Xing Tian menyipitkan matanya ketika melihat itu, dia merasa kalau dirinya sudah gila sampai bisa melihat sebuah panel melayang.
Dia beberapa kali mengedipkan matanya, panel itu tetap berada di tempatnya tak peduli seberapa banyak dia mengedipkan mata.
Akhirnya dengan memberanikan diri dia menyentuh panel itu.
Nguung...
Suara dengungan terdengar dari berbagai sisi ketika dia menyentuh panel itu, seketika tampilannya berubah menjadi lebih rumit dan dipenuhi tulisan-tulisan.
----------------
Profil
Nama : Xing Tian
Tingkatan : Mortal [ 0 / 100 ]
Ras : Manusia
Profesi : -
Gelar : -
Tehnik : -
----------------
Pandangan Xing Tian tentang panel itu sebelumnya berubah, dia sekarang yakin ini bukan efek dari kegilaannya atau ilusi, ini benar-benar nyata!.
Xing Tian mengusap-usap matanya tak percaya,'Jangan-jangan aku terpindah ke dunia lain dan mendapatkan system?! ' senyuman cerah terpampang di wajah tampannya.
"System...halo, system!" Xing Tian mulai memanggil system seperti dalam novel dan komik yang pernah ia baca, tapi setelah beberapa saat dia tak mendapatkan jawaban sama sekali.
'Ada yang salah dengan systemku ini, dalam novel maupun komik mereka bisa saling berkomunikasi seperti teman bahkan ada yang sampai menikah...kenapa yang satu ini tidak menjawab?' Pikir Xing Tian sambil memegang dagunya.
'Peduli setan! ' Xing Tian berdiri lalu kembali ke lagi arah orang-orang yang terkapar di tanah dalam kondisi gosong, mereka semua sudah Xing Tian cek tadi dan hasilnya adalah mereka semua mati karena luka bakar.
Xing Tian menghela nafas panjang lalu melancarkan aksinya, dia menggeledah tubuh orang-orang itu.
Hasilnya dia menemukan beberapa barang seperti << Pill pembersih tulang >>,
<< Peta warisan leluhur bumi >>, dan
<< Cahaya Keabadian >>.
Dia bisa mengetahui nama benda-benda itu dari panel system yang menjelaskan nama dan kegunaannya.
Kegunaan dari << Pill pembersih tulang >> adalah membersihkan tulang dan menambah Qi ketika mengonsumsinya.
Tapi jika Xing Tian yang mengonsumsinya, dia tidak hanya mendapat sebatas pembersihan tulang dan pertambahan Qi saja, dia juga mendapatkan sesuatu yang disebut << Poin Pengalaman >>
Sedangkan untuk << Peta leluhur warisan bumi >> akan dia urus nanti, saat ini perhatiannya sepenuhnya terarah kepada sebuah buku usang di depannya.
Judul dari buku usang itu tertulis dalam bahasa china yang artinya 'Cahaya' dan
'Keabadian'.
Xing Tian memandang buku itu dengan antusias, dia kemudian mendapat pilihan dari panel mengambang di depannya.
----------------
Pelajari << Manual cahaya Keabadian >> ?
Iya / Tidak
+ 1.000 Poin Pengalaman
----------------
Tanpa berpikir panjang Xing Tian langsung menjawab iya dan berbagai pengetahuan dan gambaran masuk ke dalam pikirannya di saat itu juga.
Proses itu berlangsung selama belasan menit sebelum akhirnya berhenti, untungnya Xing Tian tak merasakan rasa sakit selama proses itu, dia malah merasakan rasa geli dan nyaman di saat yang bersamaan.
**
< + 1.000 Poin Pengalaman >
**
Sekarang wawasannya tentang dunia ini sudah bertambah, mayat-mayat gosong yang saat ini tak berada jauh dari Xing Tian merupakan kultivator.
Para kultivator sendiri di bagi menjadi beberapa tingkatan, di mulai dari Foundation Realm, lalu Forging Qi, dan di susul dengan Core Transformation.
Di atas Core Transformation ada Nascent Soul dan Radiant. diyakini ada tingkat yang lebih tinggi tapi belum pernah ada yang mencapainya selama ribuan tahun terakhir.
Xing Tian menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya, ini semua masih terlalu asing baginya.
Untuk menenangkan dirinya sendiri Xing Tian mencoba melihat tabel profilnya lagi.
betapa terkejutnya dia ketika melihat dirinya sudah mencapai foundation realm tingkat 2.
"Tak mungkin...padahal tadi aku masih seorang mortal" Xing Tian kebingungan melihat itu, memang dia merasakan tubuhnya menjadi lebih segar dan kuat dari sebelumnya.
Dia juga baru menyadari kalau bisa merasakan sebuah energi tak kasat mata disekitarnya.
Xing Tian tertawa lantang setelah menyadari dirinya sudah menjadi seorang kultivator dan secara resmi memasuki jalan keabadian.
"Tunggulah aku dunia!" Xing Tian berteriak keras ke langit sambil tersenyum lebar.