Begitu Rifky duduk, Hana berlari kembali ke kamar. Melihat rona merah samar di wajah menawan Hana, Rifky bertanya, "Apa yang membuatmu tersipu?"
Hana menyeringai pada Rifky dan berkata "Aku ingin kamu yang mengurusnya." Dia dengan cepat mengganti topik pembicaraan dan berkata "Kenapa kamu kembali begitu cepat? Bagaimana pembicaraannya?"
Rifky duduk di kursi dengan kaki terangkat, mengeluarkan sebatang rokok, dan menghirup nafas ringan. Setelah menyesap, dia memuntahkan lingkaran asap samar, dan penampilan Hana yang tidak terburu-buru membuat hati Hana gatal, "Bicaralah." Hana dengan lembut mencubit Rifky dengan tangan kecil, mendesaknya untuk mengaku.