Mobil melaju keluar dari Kabupaten Bogor dengan mantap, dan mengintip punggung Sigit. Rifky, yang sedikit mabuk, sangat kagum. Melia, Siska, Sera, Michelle, yang mana tidak seindah bunga, Di meja makan, keempat orang ini bertemu, tetapi tidak ada adegan empat wanita memperebutkan suami.
Di antara keempatnya, Michelle mengira bahwa tiga lainnya memiliki riwayat pernikahan, dan tentu saja tahu bahwa dalam kehidupan ini dia hanya bisa menjadi anonim dengan Rifky, dan meskipun Michelle adalah gadis kuning yang harum, Rifky belum. Dia menjemputnya, jadi dia tahu bagaimana mencetak gol bahkan ketika dia tiba, dan mereka berempat duduk bersama dalam harmoni.
Bicara sepanjang perjalanan, saat mobil melaju ke Kota Jakarta, Sigit memanggil Rifky dengan lembut.
Rifky membuka matanya yang agak tertutup, dan Sigit bertanya, "Kak, apakah kamu ingin mengantarmu pulang atau?"