Berkendara melewati jembatan lengkung batu kecil di Kota Bogor, langit yang masih bersinar tadi tiba-tiba mulai turun hujan, sedikit demi sedikit, dan tak lama kemudian trotoar semen yang terbuka siang hari menjadi basah, milik Rifky. Suasana hatinya jadi sedikit membosankan karena cuaca.
Setelah mobil turun dari atas jembatan, mobil perlahan-lahan mulai meningkatkan kecepatan, tepat pada saat Sigit menginjak gas, tiba-tiba ada sesosok yang melesat, dan Sigit kaget dan menginjak rem. Kejadiannya terlalu cepat, Rifky tidak bereaksi hingga beberapa saat, dia mencondongkan tubuh ke depan tiba-tiba, dadanya tiba-tiba mengenai kursi depan, "Ada apa?" tanya Rifky dengan cemberut sambil memegangi dadanya.
"Seorang wanita paruh baya yang tidak memiliki mata, aku akan turun dan mengajarinya!" Sigit juga marah. Dia melihat seorang wanita berkemeja motif bunga berhenti di depan mobil, dan segera mendorong pintu dengan marah untuk turun dan memberi warna pada wanita itu.