Selama beberapa hari, Rifky tinggal di rumah, membaca buku, minum teh, berlatih kaligrafi, dan terkadang pergi ke Taman Kunang-Kunang untuk berjalan-jalan, berolahraga, dan masih berharap untuk bertemu dengan Yesi, seorang bintang panas yang sudah lama berdiri dan cantik, tetapi yang membuat Rifky aneh adalah bahwa tahun ini, pada dasarnya dia tidak pernah melihatnya lagi di kompleks vila mereka. Mungkinkah dia sudah pindah? Rifky bingung dan menyesal!
Mengatakan bahwa Yesi adalah bintang panas bukan karena dia berakting dalam film eksplisit atau karena sesuatu yang tak tertahankan, tetapi karena kapanpun dia muncul di layar perak, sosok cantiknya dibalut gaun yang sangat seksi bisa menarik perhatian banyak pria untuk datang dan berbicara padanya.
Senyuman dan kedipannya dapat membuat semua pria memimpikannya tanpa batas, dan mau tidak mau menaikkan panji tiga ratus enam puluh derajat!