Chereads / OH MY ANNA / Chapter 2 - MASUK PERANGKAP SINGA

Chapter 2 - MASUK PERANGKAP SINGA

Tujuh tahun kemudian.

Hari itu adalah hari yang sangat berarti bagi Elena. Bagaimana tidak? Pencarian pekerjaan bagaikan kuda yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir, akhirnya membuahkan hasil dengan mendapatkan posisi yang sangat luar biasa pada ada perusahaan terbesar yang ada di ASIA.

Elena Kesha—wanita muda periang yang memiliki seribu mimpi dengan usia dua puluh tujuh tahun, sekarang tengah bersiap-siap untuk berangkat bekerja untuk pertama kalinya.

Tring. Tring. Tring.

Suara ponsel itu tiba-tiba saja membuat wanita cantik yang sedang berkaca dengan luar biasa di depan kaca kamarnya, kemudian menoleh dengan kesal.

"Aish, Ada apa lagi pria sampah itu menghubungiku? Padahal sudah bertahun-tahun dia ketahuan selingkuh, akan tetapi dia terus saja mengejar-ngejar diriku? Dasar yah, kalau sekali sampah pasti akan tetap menjadi sampah." Elena kemudian mematikan ponselnya dan untuk kesekian kalinya dia pun memblokir nomor baru yang sudah pasti adalah mantan laknatnya itu—Rey.

Setelah memblokir panggilan telepon dari pria yang selama ini terus saja mengganggu kehidupannya, Elena kemudian melanjutkan bersiap-siap dan mengambil tas yang ada di samping kasurnya.

"Hehe, Mama, Elena pergi dulu, yah!" Wanita cantik itu kemudian berpamitan kepada foto Mamanya yang sudah meninggal dunia.

Walaupun sekarang dia hanya sebatang Kara saja dengan segunung hutang yang ditinggalkan oleh ayah tirinya, akan tetapi dia selalu bersyukur dan juga sangat menghargai kehidupannya.

"Selamat jalan! Ayo Elena, kau harus selalu semangat!" Wanita cantik itu kemudian menghafalkan kedua tangannya dan menyemangati dirinya sendiri sambil tersenyum.

Dia bisa merasakan hawa baik yang pasti akan terjadi hari itu. Namun, tak semua perasaan itu sesuai dengan kenyataan yang akan terjadi. Sesuatu yang luar biasa, sedang tersenyum di dalam kantornya sambil menunggu kedatangan wanita cantik itu untuk membalaskan dendam yang telah disimpan selama tujuh tahun.

"Elena, akhirnya kita bertemu lagi," kata seorang pria dengan jas yang tersemat rapi pada tubuh atletisnya, sambil menyermik dengan sempurna.

***

Setelah Elena keluar dari dalam rumahnya dia kemudian pergi ke tempat perhentian bus, kemudian mengambil bos dengan nomor 3 untuk bisa sampai ke perusahaannya itu.

Suasana hati yang sangat luar biasa sama sekali tidak bisa ditahan oleh wanita yang sedang membanggakan dirinya karena telah diterima di perusahaan besar.

"Ya, untuk kesekian kalinya, aku akan melakukan yang terbaik untuk mengubah hidupku ini. Mama, aku harap Mama akan baik-baik saja disana."

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, wanita cantik dengan pakaian yang sangat rapi dan juga rambut yang dia uraikan dengan indah itu, kemudian telah tiba di perusahaan yang selama ini ia nantikan.

Tap!

"Wuaahh, memang pesan ini sama sekali bukan senda gurau semata." Sejauh wanita itu memandang, semuanya yang ada di sekeliling perusahaan itu adalah tanaman yang tumbuh subur di sana.

"Hehe, mari kita masuk!" Wanita itu pun langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam perusahaan itu, dengan senyuman yang merekah indah di wajahnya.

***

Divisi sekretaris, ruangan tiga.

"Selamat pagi, perkenalkan saya Elena. Saya adalah sekretaris baru yang kemarin cara mendapatkan jalur undangan dari perusahaan ini. Semoga kedepannya kita bisa menjalin kerjasama yang lebih baik lagi." Kata wanita cantik itu, sambil melihat ke arah para seniornya, kemudian sedikit membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada mereka yang ada di sana.

Ada sekitar delapam orang sekretaris yang ada di sana. Entah kenapa saat mereka melihat ada sekretaris baru datang, mereka tak menampilkan ekspresi apapun. Seolah-olah mereka sama sekali tidak senang.

Namun, masalahnya bukan itu. Mereka semua terlalu lelah dengan sikap seorang pria yang menjadi fokus utama dari mereka semua. Bahkan mereka sulit untuk bernapas pada ruangan yang sama dengan si bos itu.

"Oh astaga. Elena, itulah kau? Akhirnya kau datang juga," kata sekretaris kepala yang diperintahkan langsung oleh CEO untuk memberikan undangan pada Elena dan meloloskan dia tanpa pikir panjang.

"Ah, Iya Tuan. Saya sudah da-"

"Bagus, sekarang juga kau ikut saya ke ruangan CEO!"

"Eh!? S-sekarang? M-memangnya untuk apa saya ke sana?"

"Pokoknya ikut saja!"

Tanpa membiarkan wanita cantik itu berpikir panjang, si pria yang menjadi sekretaris kepala pada perusahaan Imperial CORP, itu pun segera menarik tangan Elena dan membawanya sampai ke depan pintu ruangan CEO.

Elena pun sama sekali tidak bisa melakukan apapun. Padahal awalnya dia hanya diberikan kesempatan untuk menjadi sekretaris biasa saja, gadis manis itu sudah merasa sangat senang dan bahagia.

Akan tetapi kenapa dia harus dibawa ke ruangan CEO? Dia menatap semua sekretaris yang ada di ruangan yang baru saja ia masuki itu, kenapa wajah mereka semua terlihat sangat pucat dan juga kantung mata yang tebal tercetak jelas di wajah mereka itu?

Saat itulah, wanita cantik yang pada awalnya percaya diri dengan kemampuan dan juga nasib baik yang dia dapatkan saat diterima di perusahaan itu, mulai merasa cemas dan gugup.

Deg!

"Astaga. Sebenarnya ada apa ini? Kenapa firasatku sangat tidak enak?"

Elena yang saat itu terus ditarik, kemudian diberhentikan tepat di sebuah ruangan yang di sana tercetak jelas kata ruangan CEO, yang membuat Elena tersentak saat melihatnya.

"T-Tuan? Kenapa saya malah dibawa ke ruangan ini? Padahal saya hanya-"

"Elena, mulai sekarang kau akan menjadi sekretaris pribadi bagi CEO. Selamat, kau sudah mendapatkan posisi yang sangat luar biasa di perusahaan ini. Kau harus menikmati hal itu," kata sekretaris utama yang pada awalnya menjadi sekretaris pribadi CEO mereka.

Elena semakin gugup. Tiba-tiba saya wanita cantik itu kemudian teringat dengan sebuah rumor yang mengatakan bahwa, ada iblis yang sangat ditakuti oleh seluruh karyawan yang ada di perusahaan itu. Namun pada awalnya dia sama sekali tidak mempercayai hal itu.

Akan tetapi, ternyata semua itu sudah terlambat, saat dia masuk kedalam kandang singa dan tidak akan pernah bisa keluar lagi, maka saat itulah seluruh kehidupannya dibuat jungkir balik oleh si boss arogan yang gila kerja sepanjang waktu.

"Masuk!" Perintah CEO yang bisa mendengar dengan jelas perdebatan yang terjadi di antara mereka berdua.

Elena pun memandang Tuan sekretaris yang saat itu menarik tangannya, akan tetapi diam saja si pria yang saat itu ada di hadapannya kemudian langsung pergi begitu saja dan mendorong tubuh Elena hingga masuk secara tiba-tiba ke dalam ruangan CEO.

Brak!

Situasi kikuk kemudian terjadi, saat Elena yang masuk tanpa membuka pintu dengan baik itu, apalagi dengan posisi setengah menunduk bagaikan pawang ular, membuatnya sama sekali tidak bisa menahan rasa malu yang sudah sampai ke ubun-ubun.

"Hehe, s-selamat pagi, Tuan ..." Wanita yang sama sekali tidak mengetahui nama dari bos yang saat itu akan dia layani, kemudian melihat ke papan nama yang tercetak jelas dengan balutan keramik kaca di atas meja kerjanya. "... Tuan Asher Roth. Ah, haha. Selamat pagi, Tuan Asher!" Sapanya, sambil berusaha terlihat relax, dengan senyuman palsu.

"Selamat pagi," balas pria yang saat itu berbalik dengan kursi putarnya, sambil tersenyum pada Elena dengan tampannya.

Deg!

"Oh, astaga. Ternyata dia sangat tampan. Ada apa ini? Kenapa dia setampan ini?" tanya wanita yang sedang melongo menatap Bossnya itu, di dalam hati.

Sementara itu pada saat yang sama, Bossnya juga berpikir di dalam hatinya sambil tersenyum jahat bagaikan iblis durjana.

"Kena kau! Kau akan merasakan neraka saat bekerja di sisiku. Hahahaha." Batin si boss.