Istanbul, Turki.
Pagi hari, seperti biasa, Fawwaz selalu bangun sekitar pukul delapan pagi, tak seperti biasanya saat ia berada di Indonesia.
Setelah makan bersama di rumah sang nenek itu, orang tuanya menginap di rumah sang nenek sedangkan Fawwaz dan juga Nurma memilih untuk pulah ke hotelnya.
"Selamat pagi, Sayang!" ujar Fawwaz saat menyapa Nurma yang terlihat juga masih berantakan dan juga acak acakan rambutnya karena memang keduanya batu saja bangun tidur.
Nurma pun menyambut sang suami dengan senyuman manisnya, tak seperti yang sudah sudah saat Nurma yang bersikap cuek kepada suaminya karena kekcewaan yang ia alami begitu dalam.
Namun, akhirnya, kali ini mereka sudah berbaikan satu sama lain.
Setelah menyapa Nurma, Fawwaz terlihat terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu.