"Tidak tidak! Saya mau kok, Ajeng! Kamu jangan terlalu jutek dan juga cuek dengan saya, nanti kamu suka Lo dengan saya!" ujar pak satpam pada gadis yang dahulu menjadi sahabat Nurma, namun sekarang, wanita itu seperti menjadi musuh dalam selimut untuk Nurma.
"Saya? Suka dengan kamu? Yang benar saja!" ujar Ajeng pada pak Satpam.
"Selera saya itu seperti Tuan Fawwaz Hamdan Abbasy, yang tak hanya tampan, namun juga kaya raya!" ujar gadis yang berusia lebih tua dari istri Fawwaz.
Mendengar ucapan Ajeng, pak satpam pun hanya tertawa terpingkal pingkal.
"Bangun! Bangun! Selera kamu terlalu tinggi! Apakah kamu tak punya cermin?" kata pak satpam.
Sontak saja ucapan pak satpam membuat Ajeng memjadi kesal.
"Mengapa tidak bisa? Pasti kau cemburu denganku, karena kau bukan seleraku!" jawab Ajeng dengan nada yang agak meninggi.