Sebuah mobil tampak memasuki pekarangan rumah mewah milik Tuan Hamdan.
Tak asing memang, karena mobil itu milik Fawwaz Hamdan Abbasy.
Satpam yang berjaga di rumah yang sangat luas itu langsung mengenali mobil hanya dari platnya saja.
Memang, Fawwaz sengaja membuat nomor plat mobil cantik.
"Selamat malam, Tuan Fawwaz, Nona Nurma!" ujar satpam sambil menundukkan kepalanya saat Fawwaz membuka kaca mobilnya.
"Malam, Pak! Tak perlu menundukkan kepala seperti itu!" ucap Fawwaz.
Sejak dulu, Fawwaz tak begitu suka jika ada orang yang terlalu merendah demi memberi hormat pada dirinya.
Baginya, hal itu tak perlu, karena ia juga sama seperti mereka, hanya manusia biasa.
Tak seperti orang-orang kaya yang biasanya ingin dihormati, Fawwaz pun tak peduli.
"Baik, Tuan! Silakan!" ucap Satpam itu.
Fawwaz pun memberhentikan mobilnya di depan rumahnya, ia kemudian memanggil mas Andi yang sedang duduk dan bermain catur dengan sopir yang lainnya.