Chapter 28 - 28

Aku langsung masuk ke dalam kamarku dan mengabaikan Manis, kemudian membuka jendela kamar sambil menyidir rambutku sembari duduk di sana. Entahlah masalah Zainal ini, apa yang salah denganku? Bagaimana bisa Zainal sama sekali bahkan sekalipun tidak pernah membalas surat cintaku. Apakah ada yang salah? Ataukah ada yang keliru? Bagaimana semua ini bisa terjadi? Aku bahkan tidak bisa berpikir jernih sama sekali tentang semua ini. Aku sangat menghormati Zainal, bahkan saking aku menghormatinya aku selalu memberikan apa pun yang aku miliki, ke mana pun aku pergi aku selalu membeli oleh-oleh untuknya dan kuselipkan antara surat itu. Hanya balasan terakhir jika dia tidak setuju, bahwa dia tidak mau seolah membuat semuanya menjadi rumit. Aku bingung dan tidak bisa menafsirkan apa pun yang terjadi. Semuanya benar-benar terasa seperti mimpi yang tidak pernah terbayangkan bahkan sampai kapan pun itu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS