Matahari belum menunjukkan kehadirannya, sedangkan Arlcia sudah bangun dari tidur. Mata indah wanita itu terbuka secara perlahan, dia mengambil tangan kokoh yang memeluknya dari belakang dan mengecup tangan tersebut. Dengan lembut dia menyingkirkan tangan itu dan bergerak menjauhi tempat tidur.
Cia mengambil jubah panjang yang tergantung di sudut ruangan dan mengenakannya. Dia berjalan ke luar ruangan menuju sisi lain lantai dua. Pertama, dia menuju kamar Lavatera, anak perempuan satu-satunya itu kata Ivory sangat ekspresif dan selalu menyombongkan sihir yang dia miliki. Cia memandang wajah yang damai itu, kira-kira apa yang sedang dimimpikan oleh anaknya?