Cia merasakan bulu mata Vasilio menggelitik telapak tangannya. Pria itu lalu menurunkan telapak tangan Cia dan mengecupnya lembut. Matanya menatap malas pada arah pintu. "Ada apa?"
Semua yang melihat itu tersentak, tuan mereka sedang tidur. Apakah mereka akan diubah menjadi abu sekarang juga? Kekuatan Vasilio semenjak kelahiran anaknya kala itu menjadi semakin besar, seolah tak terbatas. Namun, beberapa minggu belakangan ini, pria itu sulit untuk tidur. Bahkan sudah empat hari terakhir dia tidak tidur, gelisah.
"Ma-maafkan kami, Tuan. Loan sudah selesai membuat pedangnya," ujar Viona, sesekali matanya melirik pada Vasilio yang enggan bangkit dan Cia yang menatap tuannya itu penuh arti.
Vasilio bangkit, dia duduk sebentar, dan segera menghampiri Loan yang menyerahkan pedang itu seperti barang berharga. Cia meregangkan tangan dan kakinya sesaat dan menyusul Vasilio segera. Dia ikut berdiri di sisi ayah Viktor tersebut dan menurunkan kedua sisi bibir ke bawah dengan senyum.