"Datanglah kepadaku, bulan bintang menemani sepi malamku."
Suara merdu bak Dewi Kalliope, menggema di sekitar sungai Sisilia. Burung-burung, elf, para qilin, serta jenis lainnya mengelilingi satu sosok yang sedang duduk di tepian sungai.
Kaia namanya, gadis cantik bersurai panjang nan berkilau. Kaia adalah seorang naiad yang telah berusia 200 tahun. Kaia hidup sebatang kara, ibunya berada di Olympus mengikuti sang ayah. Kini, Kaia yang bertugas menjaga sungai Sisilia menggantikan sang ibu.
"Kaia, awas!" Belum selesai Theodus berteriak, daun-daun oak serta beberapa ranting berjatuhan. Qilin mengeluarkan taring mereka, bersiaga menjaga Kaia dan sungai Sisilia dari ancaman.
Di atas sana, di dahan pohon oak tepatnya, lelaki berjubah merah bertengger dengan angkuhnya. Ia memandangi seluruh makhluk yang berada di bawah, tapi matanya berlabuh pada sosok cantik di belakang kurcaci hitam.
"Siapa kau? Berani-beraninya kau memasuki kawasan kami," tanya qilin setengah berteriak.
'Hap'