"Kita hanya bisa berencana, sisanya mood yang menentukan."
Dahi Rere mengernyit mendengar ungkapan kelewat bijak dari mulut Nova. Nggak nyambung banget, sumpah.
Rere dan Nova sedang membahas masa depan mereka akan berkuliah di mana. Panji memberikan pilihan di daerah Yogya, sedangkan ayah Nova-Hartanto ingin anaknya berkuliah di Semarang.
"Di Semarang banyak hantunya, Yah."
"Heleh! Alesan." ucap Rere. "Manada juga hantu yang mau nempelin kamu."
Nova mendelik dengan bibir komat-kamit, entah apa hubungannya hantu dengan tempat kuliah. Bukannya hantu ada dimana-mana? Mungkin di sebelah para pembaca juga ada, haha.
Perdebatan panjang nan belibet telah di lalui oleh empat manusia itu. Dan keputusan telah di buat. Akademik Bahasa Asing menjadi pilihan mereka, walaupun hanya sampai D3. Dan yang menjadi alasan utama adalah banyaknya bule yang bersliweran di Yogyakarta.
"Siapa tau kan, jodohku itu bule. Mayan memperbaiki keturunan. Biar anakku tinggi." ucap Nova.
