Wajahnya pucat, bibirnya tidak lagi berwarna merah merekah melainkan merah muda pudar dan kulit bibir yang sedikit pecah-pecah. Di pergelangan tangannya, terdapat selang infus untuk memenuhi kebutuhan cairannya selama ia dirawat.
Ada juga selang ventilator didalam hidungnya sebagai alat bantuan pernapasan. Ruangan yang hening ini hanya diisi dengan suara dari patient monitor dan juga napas seorang Bumi.
Bumi sudah sadar sejak 8 hari yang lalu. Seharusnya keadaan Bumi lebih parah dan lebih lama bangun dari masa kritisnya. Seharusnya seperti itu. Namun, Tuhan memiliki kebijakan lain.
Keadaan Senja yang lebih parah dari Bumi, membuat Tuhan harus menyelesaikan masa kritis Bumi. Dengan begitu, Senja akan mendapatkan lebih banyak kekuatan dan alasan untuk bertahan.
"Bangun, Bae," Bumi menggenggam satu tangan Senja dan menempelkannya di pipi, "Aku janji, aku akan membalas perbuatan mereka."