Suasana pesta sangat meriah. Berbagai suara mulai dari candaan para tamu undangan, tawa anak-anak, serta musik yang mengalun membuat malam ini menjadi hingar-bingar. Kedua mempelai yang sejak dimulainya acara pun hanya sesekali turun atau meninggalkan podium. Lavatera sebenarnya bosan, tetapi dengan kenyamanan dan kesenangan yang didapatkannya saat ini, dia harus bisa menahan diri. Di sampingnya, sang suami, Bryan sesekali melihat wajah jenuh perempuan yang telah sah menjadi istrinya itu. Tangannya terulur, mencoba untuk mengusap lembut puncak kepala Lavatera hingga perempuan itu menoleh padanya.
"Kenapa?" tanya pria itu.
"Aku hanya sedikit lelah," jawab Lavatera.
"Sebentar lagi adalah acara dansa," ucap Bryan. "Kita akan turun dari sini dan membaur bersama mereka."