Ku teriaki namamu sampai ke ujung dunia, beribu kali tanpa henti. Tiada jawaban selain hatiku yang berderu pilu.
Ombak berderu sahut menyahut, menghantam pantai silih berganti. Aku sendiri memandangi kalau kutemukan jejakmu di sana, tak ada tanda - tanda—semua hampa.
Kuteriaki lagi namamu tanpa henti, tetapi jawabannya hanya suara deburan ombak. Berharap suaramu datang memanggilku, mengajakku untuk pulang.
Usai jingga menampakkan diri, senja usai tenggelam ditelan langit, malam datang menghantui mimpiku yang takakan pernah usai.
Bulan muncul sinari langkah langkah patahku.
Jalan ini semakin terasa panjang, lelahku semakin kuat untuk memintaku berhenti, batas kota akan mengakhiri cerita ini.
Tak ada lagi yang terindah.
Tak ada lagi yang lebih rindu.
Selain hati ini yang semakin gundah.
Andai engkai tahu isi hati ini.
Di pantai ini aku berkeluh kesah sendiri.
Mencari jejakmu tiada henti.