Setelah latihan gabungan selesai, dengan napas terengah-engah Bryan langsung merebahkan diri di atas rumput. Matanya menatap awan-awan yang bergerak perlahan. Ada yang aneh menurutnya, aroma witcher begitu kuat di kamar Nastya, tapi ... ah, tidak mungkin.
"Bry." Bryan menoleh, mendapati Ergi yang sedang mengusap keringat berjalan ke arahnya. "Kenapa kaumasih bersantai? Lavatera pasti sudah menunggu."
Bryan membulatkan mata, astaga dia lupa!
Tanpa membalas ucapan Ergi, dia segera berdiri, membuat portal, masuk ke sana, dan menghilang. Dasar, tidak tau terima kasih!
Pria itu mendarat dengan baik tepat di belakang Lavatera yang sedang mengenakan pakaian. Hampir saja gadis itu berteriak kalau Bryan tidak buru-buru menyela dan berkata, 'ini aku'.
Tatapan tajam Lavatera membuat kekasihnya itu meneguk liur dengan susah. Dia buru-buru memeluk Lavatera dari belakang dan mengusap perut rata gadis tersebut.
"Maaf, aku lupa," katanya.
