Angin malam berembus pelan dan menusuk kulit Arlcia lebih dalam lagi. Membawa nestapa, menyisakan duka, dan membenamkan kerinduan. Zeno mengelus lengan wanita itu dengan sayang, dia amat tau ke mana pemikiran istrinya berkelana.
"Menurutmu, apakah Tobias memang salah lihat?" tanya Arlcia.
"Kau ingin memastikannya?" balas Zeno.
Arlcia menoleh ke arah Zeno lalu menggeleng, dia menggigit bibir untuk menahan rasa perih.
"Jangan gigit bibirmu, biar aku aja yang gigit," goda Zeno.
Cia berdecak pelan, dia lantas membuang muka karena memerah malu mendengar godaan Zeno. Dulu, dia sempat mengabaikan Zeno selama berbulan-bulan dan setelah dia sadar akan apa yang dia lakukan, Zeno tidak pernah lagi memaksanya untuk berhubungan. Menunggu Viktor pulang ke rumah sepertinya hanyalah kesia-siaan. Dan, dia yakin kalau Aro akan menjaga anak itu hingga tumbuh dengan baik.
