Cakrawala membentang lebar, angin sepoi-sepoi membuat daun berjatuhan. Seorang pria tampan yang kini berusia dua puluh empat tahun sedang terbaring sembari menatap langit. Sesekali, pria berumur dua puluh empat tahun itu tertawa riang.
Bagi sebagian orang, apa yang dilakukan oleh pria tampan itu adalah hal yang tidak berguna. Namun, bagi beberapa orang yang lain, tentu itu adalah pekerjaan yang menyenangkan. Hanya segelintir orang yang akan paham bahwa itu adalah pekerjaan yang menyenangkan.
"Mau sampai kapan kau terus menatap bintang seperti itu, Tobias?"
Seorang pria yang usianya hanya beda satu tahun di atas Tobias menggerutu. Hal yang membuatnya menggerutu karena apa yang dilakukan adiknya itu adalah hal yang sia-sia. Setidaknya, itulah pandangan Lief.
"Berisik! Kau ini selalu menggangguku. Lakukan saja tugasmu!" Tobias mengabaikan ucapan Lief.