Aro mengernyitkan dahi ketika dia masuk ke dalam rumah dan melihat bahwa Julian sedang serius memikirkan sesuatu. Pria itu lantas duduk di hadapan Julian yang terlihat aneh. Tadi dia melihat mata Julian terpejam, tetapi taklama ada senyum kecil yang terukir di bibirnya. Apakah tadi anak ini kepentok sesuatu?
"Kamu gila?"
Senyuman kecil di wajah Julian langsung luntur seketika, bisa-bisanya dia tidak mendengar langkah pamannya sendiri. Ini gara-gara Lavatera!
"Bisakah Paman berpikir agak sedikit realistis? Mana mungkin aku gila, bagaimana, sih?!"
"Lalu, kenapa kamu senyum-senyum sendiri?"