Chereads / The real ending / Chapter 15 - Partner baru

Chapter 15 - Partner baru

Melihat Lucas dan Charlotte yang sedang beradu mulut tentu saja membuat komandan merasa kesal yang kemudian....

Brakkk...

Komandan menutup pintu ruangan nya lalu mengunci nya. Saat ini, Lucas dan Charlotte berada di luar ruangan nya. Mereka kedua terdiam lalu tak lama setelah nya saling bertatapan.

"Gara-gara kamu, aku kena marah!" ucap Charlotte sembari menatap Lucas dengan tatapan kesal. Mendengar hal itu membuat Lucas merasa jengkel lalu menjawab nya.

"Salah sendiri kau tidak mau mengaku! jelas-jelas kemarin kita baru saja bertemu," ujar Lucas yang membuat Charlotte terdiam. Tak lama setelah nya, Charlotte menghampiri Lucas lalu menyentuh kepala Lucas yang membuat Lucas heran.

"Apa yang mau kau lakukan?" tanya Lucas namun Charlotte tak menjawab nya. Hingga lima menit berlalu, Charlotte menarik tangan nya lalu menatap kearah Lucas yang kini sedang menatap nya.

"Hai, namaku Charlotte! mulai sekarang aku akan menjadi partner kerja mu," ucap Charlotte yang membuat Lucas menatap nya dengan tatapan heran.

"Kau, kesurupan apa sih? aku sudah tau tentang hal itu! aku juga sudah mengenal mu sejak kemarin, bodoh!" ujar Lucas yang membuat Charlotte melongo melihat nya.

"Kau.... bisa-bisanya kau tidak terpengaruh dengan sihirku?!" kata Charlotte yang sangat terkejut. Mendengar hal tersebut membuat Lucas terdiam lalu bertanya.

"Sihir? kau menggunakan sihir apa padaku?" tanya Lucas yang penasaran. Mendengar hal itu, Charlotte diam tak menjawab hingga akhirnya Lucas menebak.

"Kau menggunakan sihir penghapus ingatan ya?" tebak Lucas yang membuat Charlotte terkejut mendengar nya.

"Ba-bagaimana kau...." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Lucas yang semula berwajah datar itu tersenyum tipis dan memuji dirinya.

"Meskipun tingkatan sihirku dibawah mu, tetapi bukan berarti sihir yang kau gunakan bisa berpengaruh padaku hahahaha," ucap Lucas yang membuat Charlotte merasa jengkel.

"Kau meremehkan ku ya? aku ini kuat lho! hanya saja aku tidak mengerahkan seluruh kekuatan ku," ujar Charlotte.

"Lalu, kenapa kau tidak coba mengerahkan semua kekuatan mu saja untuk menghapus ingatan ku tentang mu? lagipula, kenapa kau harus menghapus ingatan ku tentang mu sebelum nya?" kata Lucas yang penasaran.

"Ku pikir kau pendiam, ternyata banyak bicara juga ya," singkat Charlotte yang membuat Lucas jengkel.

"Ah sebenarnya aku pendiam tetapi sebagai seorang kapten, tentu aku akan mengintrogasi partner baruku. Bisa dibilang kau orang istimewa karena diintrogasi seperti ini olehku," ucap Lucas namun Charlotte merasa biasa saja.

"Biasa saja tuh, gak ada istimewa istimewa nya. Justru kau terlihat seperti tidak ada harga dirinya," ketus Charlotte.

"Kau.... tidak bisakah kau jangan meningkatan rasa emosional ku?!" tegas Lucas yang membuat Charlotte menatap nya dengan tatapan serius.

"Apa maksudmu? kau mau menghilangkan rasa emosional mu memang nya? kau ingin menjadi robot kah? bahkan robot saja ingin memiliki rasa emosional, masa kau tidak!" ucap Charlotte yang membuat Lucas menundukkan kepala nya.

"Kau tidak tau bahwa aku berbeda dengan yang lain. Semakin meningkat rasa emosional ku maka akan semakin bahaya begitupun dengan sebaliknya," jelas Lucas yang membuat Charlotte heran.

"Kau....kau kenapa sih? mana ada hal seperti itu. Kau keturunan apa memang nya? siapa yang memberitahu mu tentang hal aneh begitu," ucap Charlotte.

"Memang aku sudah merasakan nya sendiri! maka dari itu, aku selalu jaga jarak dengan orang lain agar rasa emosional ku menghilang. Tidak apa-apa aku tak memiliki rasa emosional yang penting diriku baik-baik saja! karena ada sesuatu yang harus ku lakukan," ujar Lucas.

"Hmm seperti nya perkataan mu itu tidak main-main. Tetapi setahuku, peristiwa itu hanya dirasakan oleh beberapa anggota Scarlet. Apa jangan-jangan kau..." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Lucas menggelengkan kepala nya.

"Aku bukanlah anggota keluarga Scarlet. Melainkan aku pernah bertemu dengan mereka secara langsung meski hanya sebentar. Dan mereka yang mengatakan hal itu padaku! jika aku mau berada di tingkat tertinggi, maka aku harus menghilangkan rasa emosional. Semakin besar kekuatan yang diterima maka rasa emosional semakin menipis," jelas Lucas.

"Begitu kah? tetapi aku selalu membantah perkataan yang begitu meskipun keluarga ku juga mengatakan hal yang sama," singkat Charlotte yang membuat Lucas terkejut mendengar nya.

"Kenapa kita terlihat sama?" tanya Lucas yang membuat Charlotte terdiam. Lalu menundukkan kepala nya.

"Ah sudahlah tidak usah membahas hal itu lagi. Kau baik-baik saja meskipun berada di tingkatan tinggi! aku akan membantu mu untuk menjadi yang terkuat," jawab Charlotte yang membuat Lucas terdiam.

"Hmm gadis ini bodoh atau bagaimana sih? sudah ku katakan bahwa aku berbeda dengan yang lain tetapi dia malah mengatakan hal itu!" batin Lucas yang heran pada Charlotte. Ketika Lucas selesai membatin....

"Lucas, berhati-hatilah dengan perempuan ini. Kita tidak tau identitas nya! bisa saja dia sebelas dua belas dengan mu," ujar Achlys yang membuat Lucas terkejut mendengar nya.

"Menurut mu, wanita ini menyimpan rahasia dan dia berbahaya? tetapi tampang nya seperti gadis polos," kata Lucas dalam hati.

"Ya seperti begitu. Kau harus berhati-hati pada siapapun! ingat! tidak ada orang baik di dunia ini bahkan saudara pun bisa saling mengkhianati satu sama lain apalagi orang lain," tutur Achlys yang membuat Lucas sedikit tegang.

"Baiklah, aku akan lebih berhati-hati. Terimakasih karena sudah mengingatkan ku sebelum nya," kata Lucas. Achlys yang mendengar hal itupun hanya tersenyum tipis.

"Bicara nya santai saja, tidak perlu tegang seperti itu," singkat Achlys.

***

Tampak Camila yang kini memasuki ruangan baru nya. Di dalam ruangan tersebut, terdapat Evan yang telah menunggu nya.

"Evan, kenapa kau disini?" tanya Camila sembari menutup pintu ruangan nya. Evan menatap kearah Camila lalu bangkit berdiri dan menatapi Camila yang baru saja tiba.

"Camila, kita kan sekarang menjadi partner kerja! kita sudah tidak bekerjasama lagi dengan Lucas, dia sudah punya partner baru," jelas Evan yang membuat Camila terdiam.

"Kenapa jadi seperti ini? aku ingin terus bersama nya karena aku berjanji akan melindungi nya. Selama ini, Lucas lah yang selalu melindungi ku sedangkan aku hanya menjadi benalu untuk nya," ucap Camila dengan raut wajah sedih.

"Entahlah, aku pun juga heran kenapa tiba-tiba saja komandan melakukan hal seperti ini," singkat Evan sembari menundukkan kepala nya.

"Tetapi meskipun tidak bekerjasama lagi dengan Lucas, tetapi kita tetap berdekatan dengan nya kan?" tanya Camila. Evan menggelengkan kepala nya yang membuat Camila terkejut.

"Tidak! kita akan dipindahkan lokasi nya ke tempat yang jauh dengan lokasi Lucas. Aku heran kenapa komandan memisahkan kita dengan Lucas secara mendadak begini," jawab Evan.

"Kau serius? ki-kita pisah dengan Lucas?" tanya Camila.