Chereads / The real ending / Chapter 6 - Menyatu

Chapter 6 - Menyatu

Mendengar hal itu, Lucas terdiam lalu menjawab nya.

"Begitukah? Hmm ya sudah kalau begitu. Menyatu lah dengan jiwaku, tetapi kau harus mengikuti semua perintah ku!" Tegas Lucas yang membuat cahaya hitam itu tersenyum.

"Baiklah Tuanku." Singkat cahaya hitam tersebut yang kemudian melayang lalu masuk ke dalam tubuh Lucas.

Saat itu, terjadilah sebuah kontraksi antara kekuatan dalam tubuh Lucas dan juga kekuatan cahaya hitam yang tentu saling berlawanan. Dampaknya, Lucas menerima rasa sakit luar biasa di sekujur tubuhnya terutama di bagian jantung. Ia berusaha mengontrol kedua kekuatan spiritual yang berlawanan.

Memang sejak kecil, tubuh Lucas sudah menanggung banyak kekuatan spiritual yang terbilang kuat. Oleh sebab itu, tubuh nya seringkali lemah hingga jatuh sakit. Tetapi setelah kejadian sepuluh tahun yang lalu, dia berusaha melatih kekuatan fisik nya agar sanggup menahan kekuatan spiritual kuat dalam tubuh nya. Dan lagi-lagi sekarang dia harus menerima kekuatan spiritual berbeda yang jauh lebih kuat dari kekuatan-kekuatan spiritual sebelumnya.

"Ah, seperti nya selama ini anda menyimpan kekuatan kuat yang bisa mengalahkan siapapun. Tetapi kenapa kamu tak menggunakan nya saja sejak kecil?" Tanya cahaya hitam yang mulai menyatu dengan jiwa Lucas. Mendengar hal itu, Lucas tak menggubris yang membuat cahaya hitam sedikit jengkel dan....

Lucas terbangun dari tidur nya. Ia menatapi sekeliling nya lalu memandang rambut nya sedikit yang masih berwarna putih hitam.

"Hmm jadinya begitu? Tidak ada yang berubah dariku setelah roh raja iblis menyatu denganku." Gumam Lucas sembari tersenyum tipis. Mendengar hal itu, cahaya hitam alias bernama Achlys, menyaut nya.

"Tidak! tidak! Kau coba bercermin sana dan lihat sedikit perubahan di dalam tubuhmu." Saut Achlys yang membuat Lucas langsung bergegas beranjak dari ranjang nya, kemudian berdiri di depan kaca.

Perkataan Achlys benar bahwa ada sedikit perubahan di dalam tubuhnya, tepatnya di bagian mata kanan nya. Warna mata Lucas yang tadi nya hanya berwarna biru laut, kini menjadi perpaduan antara warna biru, ungu dan merah, atau lebih singkat nya warna galaksi.

"Mata kanan ku jadi berwarna galaksi?" Tanya Lucas sembari menyentuh memandangi mata kanan nya melalui cermin.

"Tentu saja karena itu perpaduan dari kekuatan magis ku yang berwarna ungu, kekuatan mu yang berwarna biru dan kekuatan merah sebagai keturunan ras iblis. Semua ras iblis hampir kekuatan nya memiliki warna merah ataupun hitam! Nah, karena kamu masih keturunan nya, maka kamu juga memiliki warna kekuatan seperti itu. Hmm maksudku warna sihir nya," Jelas Achlys yang membuat Lucas sejenak terpaku.

"Nanti kalau dilihat teman-teman ku, bagaimana? Pasti mereka akan bertanya-tanya." Tutur nya yang cemas.

"Kau tenang saja, kau kan hanya memiliki dua teman. Ngapain takut?" Balas singkat Achlys yang membuat Lucas jengkel mendengar nya

"Ya memang sekarang aku hanya memiliki dua sahabat, tetapi aku berhubungan baik dengan orang-orang di sini. Pasti mereka akan bertanya-tanya tentang mataku saat bertemu denganku. Sedangkan aku juga selama ini memalsukan tingkatan kekuatan ku dan identitas diriku! Aku sebenarnya sudah berada di tingkatan A+ tetapi aku mengatakan ke orang-orang diluar sana bahwa aku masih berada di tingkatan C," Terang Lucas yang membuat Achlys lantas heran.

"Kenapa kau harus merahasiakan nya? Kalau begitu kan orang-orang yang memiliki kekuatan sihir diatas tingkatan C, jadi sedikit meremehkan mu." Ketusnya menanggapi perkataan Lucas.

"Ya tidak apa-apa karena aku tidak ingin identitas ku sebagai keturunan keluarga Scarlett terbongkar. Bisa-bisa kalau identitas ku terbongkar, satu dunia ini gempar dan ras iblis berdatangan menyerang ku. Oh ya btw, kau masih belum menjawab pertanyaan ku mengenai keluarga ku yang tak dapat melawan ras iblis saat malam pembantaian!"

Lucas kembali mengingat pertanyaannya yang belum terjawab. Membuat Achlys menghela napas panjang ketika mendengar nya dan mau tidak mau harus menjawab menurut dugaan nya.

"Ah kemungkaran saat itu merupakan malam terlarang untuk keluarga mu, hanya khusus untuk keluarga Scarlett jadi tak berlaku dengan keluarga iblis lain. Hal itu bisa terjadi setiap seribu tahun sekali, oleh karenanya jika malam itu terjadi, keluarga mu tidak dapat berbuat apa-apa. Beruntunglah kamu karena bisa selamat dari kejadian itu. Hmm ngomong-ngomong, kau berada di tingkatan A+ sebenarnya terbilang biasa saja!" Ucapnya yang membuat Lucas mengerutkan dahi

"Sebenarnya ada tingkatan jauh lebih tinggi dan hanya beberapa orang yang berada di tingkatkan tersebut, salah satunya kamu. Paling tertinggi adalah aku yang berada tingkatan A! bahkan aku pun hanya berada di tingkatan A," Jelas Achlys yang membuat Lucas tak paham dengan maksudnya.

Lucas kembali menatapi dirinya dari cermin kemudian berjalan menuju pintu kamar nya, berniat keluar menemui komandan untuk meminta keterangan mengenai tugas terbaru.

Ketika akan membuka pintu, Achlys mengatakan suatu hal yang membuat Lucas terhenti dan menjawabnya.

"Padahal sudah ku puji tetapi kau sama sekali tidak tersenyum sedikitpun." Gerutu Achlys.

"Aku tidak terbiasa untuk tersenyum," Balas Lucas sembari berjalan keluar dari kamar nya lalu menutup pintu. Ketika ia akan mau melangkah pergi, Camila muncul dan mencegat langkahnya. Ia lantas bertanya, melihat sang kakak yang nampaknya ingin pergi ke suatu tempat.

"Lucas, kau mau kemana? Kau harus beristirahat terlebih dahulu!" Tegas Camila sembari membawakan cake favorit sang kakak tersayang. Mendengar hal itu, Lucas terdiam sedangkan Achlys menyaut meskipun hanya Lucas yang dapat mendengar.

"Ihh kau berteman dengan gadis manusia setengah bintang? Eh dia setengah bintang kucing ya? Hmm kenapa kedua melon nya tidak besar? Kalau besar dia jauh lebih terlihat cantik. Hmm wajah nya polos banget, tubuh nya juga kaya sapu lidi. Coba kalau kaya gitar spanyol, pasti banyak yang suka!" Achlys mengkritik penampilan Camila yang membuat Lucas lantas tak terima.

"Diam kau dasar setan!" Ketus Lucas dalam hati nya yang membuat Achlys justru terkekeh lalu diam menyimak keduanya. Lucas menatap kearah Camila sejenak lalu menjawab pertanyaannya.

"Ah tidak apa-apa, tubuhku sudah baikan kok! Sudah tidak panas atau sakit lagi." Balasnya dengan tenang.

"Hmm ngomong-ngomong Lucas, kenapa warna mata kanan mu seperti warna galaksi? Sedangkan warna mata kiri mu masih biasa seperti sebelumnya." Pertanyaan Camila lantas membuat Lucas bingung harus menjawab apa. Tetapi tak lama setelah nya ia terpaksa menjawab dengan asal.

"Entahlah, ketika aku bangun tidur sudah jadi seperti ini." Singkat Lucas yang membuat Camila menatap nya dengan tatapan sinis.

"Astaga, cuek mu kelewat batas deh! Bahkan kau sendiri sampai cuek dengan dirimu lho ckckck. Oh ya ini cake untukmu, kebetulan aku lagi banyak waktu luang jadi aku memutuskan untuk membuat cake. Ditemani oleh si rusuh Evan tuh! dia juga akhirnya ku buatkan cake." Curhatan Camila lantas membuat Lucas tertawa mendengarnya.

"Pfft.... Kau benar-benar lucu ya? Seperti anak kecil saja." Singkat Lucas yang membuat Camila tersenyum.

"Wah Lucas, seperti nya suasana hati mu sedang baik saat ini. Kau sudah beberapa kali tersenyum hari ini, tidak seperti biasanya!" Camila begitu senang melihat sang kakak yang dapat menunjukkan ekspresi emosional nya. Mendengarnya, Achlys lantas menyauti perkataannya.

"Curang sekali! kau tersenyum dengan orang lain sedangkan denganku, kau justru selalu berwajah datar dan dingin. Kau ini sebenarnya kenapa sih? Padahal aku ini kakek moyang mu lho." Achlys merajuk namun Lucas tak acuh nya yang membuat sang kakek moyang jengkel terhadap keturunannya yang satu ini.