Sari dan Romi duduk di bawah pohon itu berdua dengan jarak sekitar satu meteran. Mereka menghadap ke arah rawa yang di sekitarnya terdapat sawah yang luas. Sari berusaha membuang jauh-jauh egonya. Ia ingin mengucap terima kasih untuk kebaikan Romi selama ini.
"Aku ... biasa mengawasimu jalan sendirian, setiap kali kami melewati jalan ini. Maaf jika lancang, hanya ingin memastikan kalau kamu selamat sampai ke rumah."
Sari menghela nafas, ia menunduk dengan jemari yang saling bertaut.
"Terimakasih untuk semuanya, Kak. Aku ... belum sempat mengatakan semua ini padamu. Sudah begitu banyak kebaikanmu padaku. Aku tidak ingin menjadi manusia yang tidak tahu berterima kasih akan jasa-jasa orang yang sudah banyak membantuku."
"Aku ikhlas, dan jangan dijadikan beban. Untuk kejadian waktu itu, saat aku nyaris menciummu, aku juga ingin meminta maaf ... aku benar-benar diluar kendali."
"Jangan lakukan lagi."
"Ya, aku berjanji."